Selasa 15 Sep 2020 12:55 WIB

Melantai di Bursa, Planet Properindo Jaya Jadi Emiten ke-46

Planet Properindo melepas 267,8 saham dengan harga Rp 112 per saham.

Perusahaan yang bergerak di bidang properti, akomodasi dan manajemen perhotelan PT Planet Properindo Jaya Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/9).
Foto: Prayogi/Republika
Perusahaan yang bergerak di bidang properti, akomodasi dan manajemen perhotelan PT Planet Properindo Jaya Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan yang bergerak di bidang properti, akomodasi dan manajemen perhotelan PT Planet Properindo Jaya Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/9). Planet Properindo menjadi perusahaan tercatat ke-46 pada tahun ini.

"Langkah perusahaan masuk Bursa Efek Indonesia melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan, tata kelola dan pengembangan bisnis untuk lebih baik lagi," kata Direktur Utama PT Planet Properindo Jaya Tbk Antonyo Tanujaya saat pencatatan saham secara virtual di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Emiten berkode PLAN itu melepas 267,86 juta saham atau setara dengan 30 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan harga Rp 112 per saham. Perseroan menunjuk PT Indo Capital Sekuritas selaku penjamin emisi efek.

Antonyo menuturkan, kinerja perusahaan sampai 2019 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. "Sehubungan dengan program pemerintah untuk mengenjot sektor pariwisata, maka kami optimistis dengan prospek bisnis perhotelan yang dijalankan perseroan saat ini," ujarnya.

Perseroan akan menerima dana segar sebesar Rp 30 miliar dari hasil IPO. Sekitar 20 persen akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan yang bergerak di bidang hotel manajemen.

"Selanjutnya 80 persen digunakan untuk pembangungan infrastruktur dan interior hotel yang terletak di area Kelapa Gading," kata Antonyo.

Pada perdagangan saham perdana, saham PLAN terpantau naik 11 poin atau 9,82 persen menjadi Rp123 per lembar saham.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement