Selasa 15 Sep 2020 11:49 WIB

Ligue 1 akan Selidiki Insiden Neymar-Gonzalez

Komite Disiplin LFP akan melakukan pertemuan pada Rabu (15/9) waktu setempat.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Logo Ligue 1 Prancis.
Foto: www.bettingwell.com
Logo Ligue 1 Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Otoritas penyelenggara Liga Prancis (LFP) via Komite Disiplin akan melakukan investigasi penuh terhadap dugaan pelecehan bernada rasialisme yang diterima bintang Paris Saint Germain (PSG), Neymar. Insiden itu terjadi saat laga PSG kontra Marseille, Senin (14/9) dini hari WIB.

Dalam laga yang digelar di Stadion Parc de Princess tersebut, Neymar mendapatkan kartu merah pada pengujung masa injury time babak kedua. Pemain termahal sejagat itu kedapatan memukul kepala belakang bek tengah Marseille, Alvaro Gonzalez. Namun, saat meninggalkan lapangan, eks bintang Barcelona itu terlihat mengajukan protes kepada ofisial pertandingan terkait pelecehan bernada rasial yang diterimanya dari Gonzalez.

Selain insiden Neymar-Gonzalez, Komite Disiplin LFP juga akan menyelidiki dugaan terkait aksi yang dilakukan gelandang serang PSG, Angel di Maria kepada Gonzalez. Di Maria disebut sempat meludahi Gonzalez di laga yang berakhir untuk kekalahan PSG, 0-1, tersebut. Selain itu, LFP juga bakal melakukan investigasi terkait insiden empat kartu merah di laga PSG kontra Marseille yang dipimpin wasit Jerome Brisard.

''Komite Disiplin LFP akan melakukan pertemuan pada Rabu (15/9) waktu setempat guna membahas berbagai insiden kartu merah di laga PSG kontra Marseille pada pekan kedua Ligue 1. Komite Disiplin LFP akan mempelajari laporan pertandingan dari wasit Jerome Bissard,'' tulis laporan ESPN, Rabu (15/9) WIB.

Berdasarkan ketentuan di Federasi Sepak Bola Prancis, tindakan kekerasan berupa pemukulan ataupun tendangan terhadap pemain lain dalam sebuah laga akan mendapatkan sanksi larangan merumput selama tujuh partai.

Sementara untuk pemain yang melakukan penghinaan berdasarkan sentimen ras, maka akan dikenakan sanksi larangan berlaga selama 10 partai. Sedangkan meludahi pemain lawan bakal diganjar larangan tampil selama enam partai.

Sebelumnya, PSG lewat pernyataan resminya, mendukung semua langkah LFP untuk melakukan investigasi terkait kemungkinan adanya pelecehan bernada rasial yang diterima Neymar di laga kontra Marseille.

''Klub ingin menegaskan tindakan rasialisme tidak memiliki tempat di masyarakat dan sepak bola. Klub akan membantu LFP dalam berbagai upaya untuk melakukan investigasi dan menjernihkan masalah yang tengah terjadi,'' tulis laporan PSG.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement