Selasa 15 Sep 2020 06:58 WIB

Pemerintah Genjot UMKM di 5 Destinasi Wisata Superprioritas

Kemenkop melatih para pelaku Koperasi dan UKM agar bisa beradaptasi di tengah pandemi

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Sektor UMKM terdampak pandemi Covid-19
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Sektor UMKM terdampak pandemi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) terus berupaya menggenjot Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Khususnya, di 5 destinasi wisata super prioritas, salah satunya di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Kemenkop melatih para pelaku Koperasi dan UKM agar bisa beradaptasi di tengah pandemi Covid-19 melalui peningkatan produksi maupun pemasaran secara digital. Deputi Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia Kemenkop Arif Rahman Hakim mengatakan, pelatihan yang digelar tersebut sebagai dukungan kepada daerah pariwisata.

Baca Juga

Ia menyebutkan, pelatihan telah digelar di lima destinasi superprioritas, yaitu Danau Toba Sumatera Utara, Mandalika NTB, Borobudur Magelang, dan kali ini di Labuan Bajo NTT. Arif mengatakan, pelatihan juga akan dilanjutkan di Likupang Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

"Pelatihan yang kami lakukan di sini untuk mendukung daerah pariwisata. Materi pelatihan yang diberikan, kaitannya untuk mendukung daerah-daerah pariwisata," tegas Deputi Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia KemenkopUKM Arif Rahman Hakim melalui siaran pers pada Senin (14/9).

Arif menjelaskan, pelatihan yang dilakukan, antara lain untuk pemandu wisata, pelaku kerajinan, pengolahan hasil kuliner, pertanian, perikanan hingga kewirausahaan agar bisa meningkatkan pemasaran secara digital. Kemenkop menargetkan, pelaku UMKM di destinasi Labuan Bajo memiliki bekal pengetahuan, dalam menghadapi perubahan penurunan pemasaran dan beradaptasi dengan pandemi Covid-19.

"Target yang ingin dicapai, pelaku UMKM diharapkan mempunyai bekal pengetahuan untuk bisa menyesuaikan terhadap perubahan-perubahan yang ada. Perubahan yang dialami adalah mereka yang mengalami penurunan pemasaran," jelas dia.

Kemenkop, kata Arif, memberikan materi tetang pemasaran digital melalui di laman-laman katalog pemerintah, yaitu LKPP dan BUMN. Bahkan, menurutnya, kerja sama dilakukan dengan Telkom untuk melatih pelaku UMKM mahir terhadap e-commerce dan aplikasi pasar digital.

"Sehingga kami memberikan materi baik melalui koordinasi e-comerce yang ada, maupun pemasaran digital di laman laman katalog pemerintah. Dengan LKPP maupun laman-laman katalog BUMN," jelasnya.

Kemenkop, lanjut dia, bersinergi dan berkoordinasi dengan LKPP dan PT Telkom. "Itu demi memberikan pelatihan aplikasi pada laman pemerintah aplikasi bela pengadaan untuk BUMN dan aplikasi pasar digital (PaDi)," ujar Arif.

Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dula mengakui, akibat Covid-19 UMKM di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat terpuruk. Maka ia menyampaikan terima kasih kepada pemerintah melalui KemenkopUKM yang memberikan pelatihan bagi 270 pelaku UMK di Labuan Bajo NTT.

"Covid-19 telah membuat UMKM di Labuan Bajo terpuruk. Saya Berterimakasih kepada KemenkopUKM yang melatih pelaku UMKM disini agar bisa bangkit," ujar dia.

Menurutnya, pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia. Pariwisata Labuan Bajo sangat tergantung UMKM.

Agustinus mengatakan, UMKM menjadi indikator ekonomi meningkat atau terpuruk. "Pelatihan ini sangat penting bagi UMKM Labuan Bajo, karena pariwisata di sini sangat tergantung UMKM. UMKM langsung memproduksi, melakukan transaksi dan menjual," jelas dia.

Ia berharap, pelatihan tersebut akan membuat UMKM terseleksi, kompeten dan menghasilkan SDM Labuann Bajo yang unggul. Pemasaran digital, katanya, sangat diperlukan bagi mereka agar lebih memiliki daya saing.

"Terutama menjaga kualitas. Saya yakin latihan untuk digital dan pemasaran. Maka UMKM memiliki peluang tinggi untuk memasarkan secara digital," ujar Agustinus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement