Senin 14 Sep 2020 21:54 WIB

Komisi IX Pastikan Pemerintah Antisipasi Lonjakan Covid-19

Ada 15 hotel yang akan digunakan menampung isolasi pasien Covid.

Sarasehan Nasional Golkar. Ketua DPD Partai Golkar Melki Laka Lena menghadiri Sarasehan Nasional GMPG di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta, Ahad (10/12). Kegiatan Sarasehan Nasional yang bertemakan Merumuskan Pembaharuan dan Kebangkitan Partai Golkar tersebut mengajak para kader membicarakan tradisi baru yang diharapkan dapat membuat perubahan secara struktural di Partai Golkar. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sarasehan Nasional Golkar. Ketua DPD Partai Golkar Melki Laka Lena menghadiri Sarasehan Nasional GMPG di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta, Ahad (10/12). Kegiatan Sarasehan Nasional yang bertemakan Merumuskan Pembaharuan dan Kebangkitan Partai Golkar tersebut mengajak para kader membicarakan tradisi baru yang diharapkan dapat membuat perubahan secara struktural di Partai Golkar. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena menilai pemerintah siap menangani penambahan kasus Covid-19. Melki mengaku sudah memastikan kesiapan pemerintah pusat untuk menghadapi lonjakan kasus seperti yang terjadii dalam beberapa hari terakhir. Ia mengatakan anggaran dan fasilitas kesehatan masih mencukupi.

Menurut Melki, pemerintah menambah kapasitas perawatan dan isolasi mandiri dengan menjadikan hotel bintang 2 dan 3. Ia mengatakan, ada 10 hingga 15 hotel di Jakarta yang bisa digunakan untuk menampung pasien Covid-19. Setidaknya, fasilitas ini memiliki kapasitas 1.500 kamar atau 3 ribu orang yang bekerja sama dengan jaringan Group Hotel Accor (Novotel, Ibis) dan Tauzia (Harris).

Bahkan, jumlah hotel masih dapat ditambah menjadi 15 sampai 30 hotel jika diperlukan pemerintah khusus wilayah Jakarta. “Jaringan hotel ini juga siap untuk membantu pemerintah jika memerlukan hotel untuk isolasi di luar Jakarta,” tutur Melki dalam keterangan kepada Republika.co.id, Senin (14/9).

Ia menambahkan, masih ada fasilitas di Balai Pelatihan Kesehatan yang ada di Jakarta dan Ciloto dengan kapasitas 326 kamar untuk 653 orang. “Kami ketahui Kementerian Kesehatan juga mempunyai beberapa Bapelkes di Batam, Semarang dan Makassar, yang juga bisa digunakan,” ujarnya.

Politikus Partai Golkar ini mengaku, selain untuk isolasi pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala, pasien dengan gejala sedang sampai berat juga masih dapat dirawat di beberapa rumah sakit yang berada di Indonesia termasuk Jakarta. Khusus untuk DKI Jakarta, kata dia, berdasarkan data per 13 September 2020 pukul 12.00 WIB, DKI Jakarta masih mampu melakukan perawatan pasien Covid-19.

Rinciannya, masih ada ruang isolasi kosong berjumlah 1.088 dari 4.271 tempat tidur untuk pasien dengan gejala sedang. Dalam beberapa hari, jumlah ruang isolasi akan ditambah sebanyak 1.022 tempat tidur, sehingga menjadi 5.293 tempat tidur. Sementara, untuk pasien dengan gejala berat, masih ada 115 dari 548 tempat tidur di ruang ICU. Menurut Melki, ruang ICU juga akan ditambah sebanyak 138 tempat tidur, sehingga total menjadi 722 tempat tidur.

Sementara, data untuk obat-obatan di Kementerian Kesehatan yang diterima Komisi IX juga masih ada stok hingga akhir Oktober 2020. Melki juga menyatakan Relawan Tenaga Kesehatan, Nusantara Sehat dan Internsip yang sudah ditempatkan terdapat sebanyak 16.286 orang. “Mereka disebar ke rumah sakit dan sarana kesehatan untuk melayani pasien Covid di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement