Senin 14 Sep 2020 06:08 WIB

Penusukan Syekh Ali: Ini Kronologi dan Informasi Awal Pelaku

Mahfud MD telah menginstruksikan aparat mengusut kasus penusukan Syekh Ali Jaber.

Syeh Ali Jaber (ilustrasi)
Foto: republika
Syeh Ali Jaber (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Mursalin Yasland, Ronggo Astungkoro, Antara

Pendakwah Syekh Mohammad Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat berceramah di Masjid Falahuddin, Jalan Tamin, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung, Ahad (13/9) petang. Syekh Ali menderita luka tusuk di lengan kanan bagian atas.

Baca Juga

Berdasarkan keterangan dari sejumlah jamaah dan pihak kepolisian diperoleh kronologi penusukan terjadi saat Syekh Ali Jaber belum lama membuka kajian dalam acara Wisuda Tahfidz Quran tersebut. Seorang lelaki tanggung menaiki panggung acara sambil membawa sajam dan mengincar perut Syekh Ali Jaber.

"Penusukan tersebut terjadi berawal dari Syekh Ali Jaber yang ingin memberikan hadiah kepada anak kecil yang bisa membaca Al-Fatihah dengan benar," kata warga Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjung Karang Barat (TKB), Bandarlampung, Andika, Ahad.

Andika menjelaskan, ketika anak yang dipanggil ke atas panggung tersebut mampu membacakan surat Al-Fatihah dengan benar, Syekh Ali Jaber berniat memberikan hadiah kepada anak tersebut sehingga ditanya olehnya apakah anak tersebut ingin sepeda ataupun yang lainnya.

"Kemudian anak tersebut turun panggung ke ibunya untuk bertanya kepada ibunya dan naik lagi ke panggung dan memberitahu Syekh Ali Jaber dia ingin sepeda," jelasnya.

Setelah itu, spontan Syekh Ali Jaber memanggil ibu anak tersebut untuk naik ke panggung dan meminjam ponsel si ibu untuk berfoto bersama.  Namun, karena ponsel orang tua anak tersebut tidak bisa menyimpan gambar, maka Syekh Ali ingin meminjam ponsel jamaah lainnya.

"Nah, saat Ali Jaber mencoba meminjam handphone itu, pelaku penusukan tersebut lari dari arah sebelah kanan langsung naik ke panggung dan menusuk syekh. Tusukannya di lengan sebelah kanan," kata Andika.

Melihat gelagat lelaki yang tidak dikenal naik panggung, Syekh Ali Jaber langsung mengelak. Namun, Syekh Ali Jaber tetap terkena tusukan di bagian tangan. Dalam kondisi tangan berdarah, Ali kemudian dibawa jamaah ke puskesmas terdekat.

“Jamaah langsung membawa Syaikh Ali Jaber ke Puskesmas Gedong Air. Ada bekas darah jahitan di tangan kanannya,” kata Rudi, salah seorang jamaah Masjid Falahuddin.

Adapun, pelaku langsung ditangkap oleh jamaah yang lain. Aparat kepolisian langsung mengamankan pelaku ke pos polisi terdekat untuk menghindari amuk massa.

Kapolsek Tanjungkarang Barat AKP David Jackson membenarkan pelaku langsung ditahan petugas, setelah diamankan para jamaah sesaat kejadian. “(Pelaku) sudah diamankan,” katanya.

Insiden penusukan tersebut mengejutkan jamaah yang hadir pada acara Wisuda Alquran tersebut. Sebagian jamaah berteriak, terutama para ibu-ibu dan remaja putri yang menyaksikan perisitwa di panggung kehormatan tersebut.

“Tiba-tiba saja lelaki itu naik panggung dan menghunuskan pisaunya ke arah syekh. Semua terkejut histeris,” kata Wati, jamaah remaja putri.

Saat diwawancara oleh TV One, Syekh Ali Jaber mengatakan, peristiwa berawal saat dirinya baru saja meminta seorang anak untuk maju ke atas panggung. "Acara baru awal, saya panggil anak 9 tahun untuk tes bacaannya karena itu acara wisuda hafalan Al Quran, ketika selesai keluarga minta foto. Saat itu, ada seseorang pemuda lari ke atas panggung," ujarnya.

photo
Syekh Ali Jaber saat memberi keterangan soal penusukan dirinya di Bandar Lampung, Ahad (13/9). - (Tangkapan layar akun youtube Syekh Ali Jaber)

Syekh Ali Jaber melanjutkan, beruntung saat itu dirinya sempat menangkis tusukan pemuda tidak dikenal itu. "Alhamdulillah, saya sempat melihat, kalau tidak mungkin tusukan bisa kena leher atau dada saya," katanya.

Bekas tusukan senjata tajam di bahu kanan Syaikh Ali Jaber terpaksa dijahit oleh petugas Puskesmas Gedong Air, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung. Menurut, pihak Puskesmas Gedong Air, kondisi Syekh Ali Jaber sehat dan langsung diamankan ke tempat lain seusai lukanya mendapatkan jahitan.

Pihak kepolisian tengah mendalami kasus penusukan Syekh Ali Jaber. Kabid Humas Polda Lampung Komisaris Besar Polisi Zahwani Pandra Arsyad, menyebutkan, pelaku berinisial AA berusia sekitar 20 tahunan.

"Polisi tengah menyelidiki motif pelaku melakukan penikaman terhadap pendakwah kondang tersebut," kata Zhawani.

Menurut Pandra, pelaku merupakan warga sekitar dan saat ini polisi telah mengamankan tersangka beserta barang bukti. "Masih dimintai keterangannya atas motif penusukan terhadap penceramah asal Madinah tersebut, dalam waktu 1x24 jam," ujar Pandra.

Setelah sempat viral foto dan nama terduga pelaku penusukan Syekh Ali Jaber, akun Instagram bernama @andrian_alfin dihujani caci maki warganet, Ahad (13/9) malam. Namun, akun ini belum terkonfirmasi apakah benar milik pelaku yang kini diamankan di Polsek Tanjungkarang.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Republika.co.id, Ahad malam, identitas pelaku bernama Alpin Andria bin M Rudi (26 tahun), dengan alamat rumah di sekitar Jalan Tamin, Sukajawa, Tanjungkarang Barat, tak jauh dari lokasi kejadian.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Identitas pelaku penusukan Syekh Ali Jaber terkuak. Pelaku adalah pemuda asal Lampung berusia 24 tahun dengan inisial AA. Sejumlah media lokal mengabarkan pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Hal ini sontak menimbulkan rekasi riuh dari warganet. #Pelaku #Penusukan #SyekhAliJaber #Lampung #Ulama #Republika

A post shared by Republika Online (@republikaonline) on

Kapolresta Bandar lampung Komisaris Besar Polisi Budi Jaya saat dikonfirmasi wartawan terkait kasus penikaman Syekh Ali Jaber belum bisa memberikan keterangan terkait motif pelaku. Meskipun, pelaku sudah ditahan di Mapolsek Tanjungkarang Barat.

“Belum, (motif) pelaku belum bisa dijelaskan,” kata Budi.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan, Mahfud MD, menginstruksikan aparat keamanan di Lampung untuk lekas mengusut dan mengungkap kasus penusukan Syekh Ali Jaber. Mahfud menilai, pelaku penusukan adalah musuh kedamaian dan perusak kebersatuan.

"Aparat keamanan Lampung supaya segera mengumumkan identitas pelaku, dugaan motif tindakan, dan menjamin bahwa proses hukum akan dilaksanakan secara adil dan terbuka," ungkap Mahfud lewat keterangan tertulisnya, Ahad (13/9).

Mahfud menjelaskan, Syekh Ali Jaber adalah ulama yang banyak membantu pemerintah dalam amar makruf nahi munkar dalam kerangka Islam sebagai rahmat dan sumber kedamaian di dunia. Selama ini, kata dia, Syekh Ali Jaber selalu berdakwah sekaligus membantu satgas Covid-19 dan BNPB untuk menyadarkan umat agar melakukan sholat di rumah pada awal-awal peristiwa Corona.

"Jadi Syekh Ali Jaber adalah ulama yang aktif membantu pemerintah yang bahkan pernah berceramah dan berbuka puasa bersama Presiden Joko Widodo, Presiden SBY, dan pimpinan lembaga negara lainnya," kata dia.

Karena itu, Mahfud menyatakan, pelaku penusukan adalah musuh perdamaian dan perusak kebersatuan yang memusuhi ulama. Untuk itu, pelaku harus diadili secara adil dan terbuka serta dibongkar jaringan-jaringan yang mungkin ada di belakangnya.

"Pemerintah menjamin kebebasan ulama untuk terus berdakwah amar makruf nahi munkar dan saya menginstruksikan agar semua aparat menjamin keamanan kepada para ulama yang berdakwah dengan tetap mengikuti protokol kesehatan di era Covid-19," kata Mahfud.

photo
Membaca Alquran (ilustrasi) - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement