Senin 14 Sep 2020 05:38 WIB

Tangis Gubernur Syamsuar Lepas Kepergian Dokter Oki

Dalam sepekan terakhir dua tenaga kesehatan di Riau meninggal akibat Covid-19.

Isteri dokter Oki Alfin menangis di kursi roda saat melepas jenazah suaminya yang meninggal akibat COVID-19, di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (12/9/2020). Almarhum dokter Oki terpapar Virus Corona dari pasien yang dirawatnya di Puskesmas Gunung Sahilan 1 Kabupaten Kampar, dan kemudian turut menularkan virus ke isterinya.
Foto: Antara/FB Anggoro
Isteri dokter Oki Alfin menangis di kursi roda saat melepas jenazah suaminya yang meninggal akibat COVID-19, di RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (12/9/2020). Almarhum dokter Oki terpapar Virus Corona dari pasien yang dirawatnya di Puskesmas Gunung Sahilan 1 Kabupaten Kampar, dan kemudian turut menularkan virus ke isterinya.

REPUBLIKA.CO.ID, "Innailillahi wa inna ilaihi rajiuun, telah berpulang ke rahmatullah rekan kita, sejawat kita, salah seorang pahlawan kemanusiaan dari dokter," kata Gubernur Riau Syamsuar sebelum melepas jenazah dokter Oki Alfin yang wafat pada Sabtu (12/9) pagi di RS Arifin Achmad, Kota Pekanbaru. Oki wafat akibat terinfeksi Covid-19.

Beberapa saat setelah mengucapkan itu, suara Syamsuar terdengar serak dan terbata-bata. Air mata menetes membasahi pipinya.

Baca Juga

Tampak kesedihan mendalam Syamsuar rasakan. Hal itu, karena dalam sepekan terakhir sudah dua tenaga kesehatan meninggal dunia akibat infeksi virus corona jenis baru itu. Selain dokter Oki, sebelumnya pada 8 September 2020 ada Riani (50), perawat di RSUD Kota Dumai yang juga meninggal dunia.

Kedua tenaga medis itu wafat setelah tertular Covid-19 dari pasien yang mereka rawat sebelumnya. Dokter Oki tertular saat merawat pasien positif Covid-19 di Puskesmas Gunung Sahilan I, Kabupaten Kampar, sementara perawat Riani diduga kuat juga tertular dari pasien yang dia tangani sebelumnya.

"Jika kita menangis hari ini, biarlah ini jadi air mata terakhir, biar ini jadi tenaga medis terakhir yang harus berkorban untuk kita. Berhentilah abai, berhentilah tidak peduli. Jangan biarkan tenaga medis kita putus asa dalam sepinya ruang isolasi, merawat yang sakit. Hanya kita yang bisa mengubah ini semua, hanya kita," tulis Syamsuar dalam akun Instagram pribadinya.

Menurut Syamsuar, Provinsi Riau kehilangan seorang dokter muda yang berdedikasi tinggi pada profesi dan selama ini dikenal sebagai pekerja keras, yakni dr Oki Alfin, yang bertugas di Puskesmas Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar.

"Hari ini almarhum meninggalkan kita semua setelah dirawat sebagai pasien Covid-19. Beliau menjadi dokter pertama yang meninggal dunia karena corona di provinsi ini," kata mantan Bupati Siak ini.

Syamsuar juga mengenal orang tua almarhum karena ayah dokter Oki lama bekerja di Kabupaten Siak sebagai Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan Siak. Inilah yang membuatnya bertambah sesak.

"Saya dapat merasakan betul kedukaan keluarga, semoga keluarga diberi ketabahan dan kekuatan atas musibah ini. Tadi saya ikut menyalatkan dan melepas jenazah dengan protokol Covid-19," tulisnya.

Hal yang tambah menyedihkan, kata Gubernur Riau, adalah istri alrmarhum dokter Oki saat ini juga masih berjuang melawan ganasnya virus corona. "Mari kita doakan, semoga istri almarhum diberi kesembuhan karena dia juga memiliki seorang anak yang masih bayi," katanya.

Untuk mengenang suaminya, istri dr Oki, Suci Oktari di akun Instagramnya menuliskan, "Suamiku hebat, suamiku kuat, masyaAllah sayaang, banyak yang doakan abang. Banyak yang nyalatkan abang. Banyak yang antarkan abang, padahal mereka tahu abang positif. Karena apa? Banyak yang sayang abang. Abang orang yang baik. InsyaAllah abang meninggal dalam syahid dan husnul khotimah. Amiin".

"Untuk semua teman-teman, makasih doanya, semoga semua doa kita dikabulkan oleh Allah. Insyallah saya ikhlas," tulis Suci Oktari.

Ribuan orang menanggapinya dan menguatkannya dengan doa-doa yang bisa memberikan energi positif untuk kehidupan Suci selanjutnya. Sementara anak dokter Oki yang sebenarnya masih dalam proses menyusui terpaksa disapih karena ibunya juga terpapar Covid-19. Lagi-lagi Suci Oktari tetap bersyukur buah hatinya tidak rewel karena banyak orang yang peduli dengannya.

"Masyallah anakku negatif, itu juga hadiah dan nikmat terbesar yangg diberikan oleh Allah," tulisnya.

Atas musibah ini, Syamsuar bermohon pada seluruh masyarakat Riau untuk membantu para petugas medis yang tengah berjuang di garda terdepan mempertaruhkan nyawa mereka melawan Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Virus ini memang nyata adanya dan korban terus berjatuhan, tidak memandang usia dan profesi.

Pemerintah tidak bisa menang melawan penyebaran virus ini, jika masih ada masyarakat bersikap lalai dan lengah dengan kewajiban mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Ujian ini memang berat, tapi akan semakin berat jika protokol kesehatan diabaikan.

"Karena itulah saya mengajak kita semua, jangan sia-siakan pengorbanan dokter Oki dan petugas medis serta pejuang nonmedis lainnya. Mereka juga punya keluarga seperti kita. Bantu mereka jangan hanya dengan doa, tapi aksi nyata, yakni menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, dan mematuhi protokol Covid-19 lainnya," ucap Syamsuar.

Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat hingga Sabtu (12/9) ada tambahan warga terkonfirmasi positif Covid-19 di daerah itu sebanyak 223 orang sehingga total pasien positif sebanyak 3.566 orang. Dari total kasus itu, sebanyak 78 tenaga kesehatan di Provinsi Riau dinyatakan positif Covid-19.

photo
Infografis Bersepeda Nyaman Bagi Pemula - (republika.co.id)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement