Ahad 13 Sep 2020 20:50 WIB

Anies: Disiplin Protokol Kesehatan di Pasar Kini Lebih Baik

PSBB lanjutan di DKI Jakarta mulai besok difokuskan pada pengetatan di perkantoran.

Rep: Febryan.A / Red: Andri Saubani
Petugas mengusung peti mati saat sosialisasi bahaya Covid-19 di Pasar Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jaksel pada Rabu (9/9) pagi WIB.
Foto: Shabrina Zakaria
Petugas mengusung peti mati saat sosialisasi bahaya Covid-19 di Pasar Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jaksel pada Rabu (9/9) pagi WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat di Jakarta mulai Senin (14/9), difokuskan di area perkantoran. Adapun, area pasar disebut sudah disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Dalam masa tiga bulan ini (PSBB transisi), pasar alhamdulillah telah menjadi tempat di mana kedisiplinan pengawasan terjadi antara para pedagang," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers daring, Ahad (13/9).

Baca Juga

Menurut Anies, para pedagang menjadi disiplin karena selama ini pihaknya menjatuhkan sanksi berupa penutupan pasar jika ditemukan kasus positif. Akhirnya, "para pedagang bersama-sama menegakkan kedisiplinan untuk menghindari pasarnya ditutup," ucapnya.

Adapun penyumpang kasus terbanyak saat ini, lanjut Anies, adalah area perkantoran. Oleh karena itu, PSBB kali ini difokuskan di sana.

"Di area perkantoran pemerintah kedisiplinan jam kerja dan jumlah pegawai telah berjalan lebih baik, tapi di swasta harus ada peningkatan kedisiplinan," ungkapnya.

PSBB pengetatan diberlakukan mulai Senin (14/9) besok hingga dua pekan ke depan. Alasan utama penerapan kembali PSBB secara ketat adalah karena terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 selama 12 hari pertama bulan September. Tercatat tambahan kasus positif sebanyak 3.864.

Lonjakan kasus selama 12 hari terakhir itu setara dengan 49 persen total kasus pada akhir Agustus (7.960 kasus). Jika dibandingkan dengan total kasus sejak awal Maret, selama 12 hari terakhir menyumbangkan 25 persennya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement