Ahad 13 Sep 2020 17:08 WIB

Khofifah Nilai PSBM Lebih Efektif Tekan Penularan Covid-19

Menurut Khofifah, Pembatasan Sosial Berskala Mikro tepat diterapkan untuk Jatim.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merapikan masker di wajahnya disela-sela menyerahkan bantuan pada perwakilan warga Jawa Timur di Jakarta, Sabtu (22/8/2020). Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan sembako tahap kedua dan ketiga kepada dua ribu warga Jawa Timur yang tinggal di wilayah Jabodetabek yang terdampak pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merapikan masker di wajahnya disela-sela menyerahkan bantuan pada perwakilan warga Jawa Timur di Jakarta, Sabtu (22/8/2020). Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan bantuan sembako tahap kedua dan ketiga kepada dua ribu warga Jawa Timur yang tinggal di wilayah Jabodetabek yang terdampak pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) memilih menerapkan karantina lokal atau Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) daripada PSBB secara total. Alasannya, PSBM dinilai lebih efektif menekan angka penularan Covid-19.

"Pemprov Jatim bersama pemda, TNI dan Polri melakukan PSBM dan membatasi aktivitas untuk keluar ke wilayah pemukiman serta menjamin kecukupan logistik mereka dengan menyuplai makanan setiap hari," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Ahad (13/9) siang.

Baca Juga

Khofifah menilai, PSBM lebih tepat untuk diterapkan. Mengingat, Jatim telah memiliki Kampung Tangguh sebagai satuan kecil dari masyarakat yang saat ini jumlahnya 2.605 kampung.

"Ini merupakan salah satu social capital yang memungkinkan format PSBM dilakukan secara gotong royong dengan skala terkecil yang lebih efektif dan tertarget," ucapnya.

Khofifah mencontohkan PSBM telah dilakukan di Magetan, termasuk di area Pondok Pesantren Temboro. PSBM, kata dia, dilakukan secara ketat dengan mengunci pintu keluar masuk desa, pengetesan secara masif dan karantina total selama 14 hari.

"Efektivitas PSBM terbukti karena sampai hari ini sudah tidak ada penyebaran kasus Covid-19 baru dari area tersebut," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Saat ini, lanjut Khofifah, PSBM juga telah dilakukan di beberapa zona merah baru akibat adanya klaster baru, seperti di Lapas Porong dan PP Darussalam Blokagung Banyuwangi. Khofifah juga mengingatkan setiap daerah agar memperhatikan zonasi di wilayah masing-masing dan mengembangkan risiko zonasi dengan skala kecamatan dan kampung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement