Ahad 13 Sep 2020 13:42 WIB

Guru Didorong Manfaatkan Medsos untuk Pembelajaran Daring

Guru bisa memanfaatkan media sosial disamping media lain yang sudah disiapkan sekolah

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Ace Hasan Syadzily
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ace Hasan Syadzily

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily mendorong para guru memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Youtube dan Facebook untuk kegiatan pembelajaran daring kepada para siswa. Menurutnya, para guru dapat memanfaatkan media sosial tersebut disamping media lain yang sudah disediakan oleh sekolah.

"Sekarang ada aplikasi tertentu seperti Youtube sebagai alat untuk proses pembelajaran juga atau menggunakan zoom termasuk saya kira media sosial yang ada Facebook, Instagram bisa digunakan," ujarnya saat menghadiri workshop pembelajaran daring di Soreang, Ahad (13/9).

Ia mengungkapkan, di era industri 4.0 berbagai aplikasi atau media sosial dapat mempermudah proses pembelajaran di era pandemi covid-19. Selain itu, menurutnya hal penting lainnya yang perlu diperhatikan guru adalah membuat inovasi agar siswa tidak jenuh belajar daring.

Ace menyebutkan sekitar 58 persen anak di Indonesia tidak senang belajar daring di rumah. Mereka lebih senang belajar di sekolah karena selain belajar dapat berinteraksi dan sosialisasi dengan teman-teman. Namun, pembelajaran tatap muka di masa pandemi covid-19 khususnya di zona merah belum dapat dilaksanakan.

"Saya kira guru dan anak, terutama guru membuat inovasi dan kreativitas baru sehingga anak lebih tertarik misal mungkin harus disiapkan konten pendidikan yang lebih menyenangkan dari pada dikasih tugas habis itu ditinggalkan," katanya.

Ia mengatakan, pola pembelajaran seperti itu membuat anak tidak menarik belajar daring karena pembelajaran menjadi satu arah dan tidak didapati komunikasi. "Intinya harus ada inovasi yang membuat anak tertarik daring," katanya.

Ace pun menambahkan, pihaknya ingin memastikan proses pembelajaran di masa pandemi covid-19 baik daring atau luring termasuk kombinasi keduanya dapat berjalan maksimal. Ia pun mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika agar membuat BTS di wilayah-wilayah yang kesulitan memperoleh akses sinyal internet.

"Kita mendorong ke kominfo agar beberapa titik kesulitan sinyal dibuat BTS- BTS terutama kita dorong provider yang selama ini menyediakan layanan telekomunikasi. Intinya semua siswa di tingkat manapun diberikan kesempatan dapat belajar," katanya.

Ia pun berharap bantuan kuota internet bagi guru dan siswa yang dialokasikan pemerintah dapat memperlancar kegiatan pembelajaran daring. Selain itu katanya tidak muncul kendala-kendala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement