Ahad 13 Sep 2020 12:03 WIB

BRI Targetkan Kredit Mikro Tumbuh Delapan Persen

Segmen mikro masih akan menjadi penopang pertumbuhan kredit BRI pada tahun ini.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Bank Rakyat Indonesia
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Bank Rakyat Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan penyaluran kredit mikro tumbuh delapan sampai sembilan persen pada akhir 2020. Berdasarkan Rencana Bisnis Bank (RBB) penyaluran kredit tumbuh sekitar empat persen dan segmen mikro masih akan menjadi penopang pertumbuhan kredit perseroan.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan saat ini para pelaku usaha mikro sudah banyak belajar dari situasi pandemi Covid-19 yang membuat aktivitas ekonomi ditutup selama PSBB pada periode sebelumnya. Pengusaha mikro dianggap memiliki pengalaman dan sudah mengantisipasi PSBB di DKI Jakarta nanti, sehingga dampaknya tidak akan signifikan terhadap kinerja kredit BRI.

Baca Juga

“Para debitur optimistis menghadapi PSBB kedua di DKI Jakarta. Dampak dari penerapan PSBB pasti ada, tapi kalau saya lagi di lapangan, melihat aktivitas ekonomi tetap berjalan, tidak seperti April- Mei, karena mereka sudah banyak belajar dari PSBB pertama sehingga cepat menyesuaikan,” ujarnya kepada wartawan, Ahad (13/9).

Supari mengaku sudah berkeliling pasar untuk melihat kondisi pelaku UMKM. Menurut dia para pelaku mikro optimistis setelah terpuruk pada PSBB pertama.

“Saya tiap hari ke pasar, rasanya pelaku UMKM optimistis terus, mereka tangguh walau ada masa sulit pada Maret- April-Mei lalu, begitu cepat recovery mereka dapat pelajaran yang cukup. Pada Senin (14/9) ada PSBB lagi, tidak akan berpengaruh signifikan,” ucapnya.

Menurutnya selama PSBB justru terdapat beberapa kegiatan usaha yang melonjak pertumbuhannya, sehingga pandemi Covid-19 membawa dampak positif pada beberapa usaha.

“Karena di rumah butuh hiburan, penjual ikan hias, cupang itu tinggi naiknya, jualan daster juga itu bagus, omsetnya naik sampai 150 persen, kemudian tanaman hias juga bagus pertumbuhannya,” ucapnya.

Ke depan perseroan berupaya mengedukasi pelaku UMKM untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam beraktivitas. Hal ini tentu dengan mematuhi protokol kesehatan, para pelaku juga tetap bisa menjalankan usahanya.

“Kami minta UMKM disiplin protokol kesehatan, rasanya optimisme UMKM tidak luntur. Saya ke Pasar Ikan Parung, Sawangan, Situ Ciseeng, mereka seperti tidak terjadi apa-apa, masyarakat sekitar situ sehat semua, tidak ada yang terkena (Covid-19), mereka optimis, beberapa kegiatan usaha hampir tidak berpengaruh,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement