Sabtu 12 Sep 2020 16:27 WIB

Masalah Pendidikan tak Bisa Diselesaikan Satu Jawaban

Nadiem menyebut pendidikan adalah tingkatan kompleksitas yang paling tinggi,

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Mendikbud Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2020). Rapat itu membahas RKA K/L tahun 2021 serta usulan program-program yang akan didanai oleh dana alokasi khusus (DAK).
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Mendikbud Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2020). Rapat itu membahas RKA K/L tahun 2021 serta usulan program-program yang akan didanai oleh dana alokasi khusus (DAK).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan masukan dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) terkait pendidikan sangat penting. Nadiem mengatakan, masalah sektor pendidikan tidak bisa diselesaikan melalui satu jawaban.

"Tidak ada jawaban satu-satunya dalam pendidikan. Pendidikan menurut saya adalah tingkatan kompleksitas yang paling tinggi," kata Nadiem, dalam Global Education Monitoring Report 2020, disiarkan di Youtube Kemendikbud, Jumat (11/9).

Baca Juga

Ia menjelaskan, saat ini di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terdapat banyak wajah baru yang juga memiliki pengalaman terlibat dalam organisasi masyarakat di bidang pendidikan. Ia juga mengungkapkan, keputusan yang diambil Kemendikbud selalu berdasarkan pandangan berbagai pemangku kepentingan.

"Saya pikir, memiliki perspektif dari LSM, berbagi pengalaman dan sejarah, karena kita semua belajar bersama, akan memberikan hasil yang lebih baik," kata dia menambahkan.

Salah satu langkah Kemendikbud untuk mendengar masukan dari masyarakat adalah mengadakan program yang melibatkan organisasi masyarakat bidang pendidikan. Melalui program ini, Kemendikbud akan melihat apa saja yang dilakukan organisasi masyarakat tersebut dalam bidang pendidikan.

"Kita akan melihat apa saja strategi yang ada di luar sana, dan kementerian akan bisa untuk mengobservasi, mengukur, dan kemudian mengimplementasikannya ke skala nasional jika sukses," kata dia lagi.

 

Inas Widyanuratikah

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement