Sabtu 12 Sep 2020 10:06 WIB

Pemerintah Janji Tingkatkan Kapasitas RS Penanganan Covid-19

Rata-rata tingkat keterisian RS rujukan di 8 provinsi prioritas ialah 46 persen.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Seorang tenaga kesehatan dengan pakaian pelindung diri lengkap berjalan di ruangan pemeriksaan COVID-19 di rumah sakit rujukan COVID-19 RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (13/7).  Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit penanganan Covid-19.
Foto: Antara/Fauzan
Seorang tenaga kesehatan dengan pakaian pelindung diri lengkap berjalan di ruangan pemeriksaan COVID-19 di rumah sakit rujukan COVID-19 RSUD Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (13/7). Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit penanganan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas rumah sakit penanganan Covid-19. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) mengklaim telah melakukan peningkatan kapasitas tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU di Rumah Sakit (RS) rujukan dan RS nonrujukan pada Maret 2020 sampai Agustus 2020.

"Namun peningkatan tersebut diikuti pula dengan peningkatan jumlah pasien yang dirawat di RS," kata Airlangga, dalam keterangan pers, Jumat (11/9).

Baca Juga

Secara nasional kapasitas fasilitas kesehatan dinilai masih memadai. Ia juga mengatakan tingkat keterisian masih di bawah 50 persen yang artinya ketersediaan tempat tidur masih sangat cukup.

Tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU pada Rumah Sakit (RS) rujukan di delapan provinsi prioritas, dari seluruh tempat tidur yang ada di ruang ICU, rata-rata tingkat keterisian sebesar 46,11 persen. Sementara dari seluruh tempat tidur yang ada di ruang isolasi rata-rata tingkat keterisian sebesar 47,88 persen.

 

Khusus fasilitas di RS Wisma Atlet, ia mengatakan masih terdapat ruang isolasi yang tersedia termasuk rencana optimalisasi beberapa tower yang ada.

photo
Suasana Rumah Sakit Darurat COVID-19 dengan lampu kamar yang menyala di kawasan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9). Pasien yang dirawat di RSD Wisma Atlet. Dari 1.637 yang dirawat, 1.635 di antaranya merupakan pasien positif COVID-19. Sedangkan dua lainnya merupakan pasien suspek. Sejak dibuka pada 23 Maret 2020 lalu hingga sekarang, RSD Wisma Atlet telah merawat 14.265 pasien terkait COVID-19. Dari jumlah tersebut, 12.128 orang telah dinyatakan sembuh, 270 dirujuk ke RS lain, dan pasien yang meninggal sebanyak 5 orang. Republika/Thoudy Badai - (Republika/Thoudy Badai)

"Tower yang dimaksud antara lain Tower enam dan Tower tujuh yang berfungsi sebagai RS dan Tower lima sebagai flat isolasi mandiri," katanya.

Pemerintah juga berencana menanggung biaya pemanfaatan hotel bintang dua dan hotel bintang tiga untuk tempat isolasi pasien Covid-19. Dengan begini, pemerintah berkomitmen akan terus menambah kapasitas tempat tidur, tenaga kesehatan, dan fasilitas pendukung atau obat-obatan.

Pemerintah akan menggalakan Kampanye Nasional memakai masker, penerapan protokol kesehatan menjaga jarak dan mencuci tangan dengan format kampanye nasional. Airlangga mengapresiasi Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Ia menyatakan bahwa aktivitas ekonomi di daerah-daerah tersebut tetap berjalan dan industri tetap bisa berproduksi normal dengan protokol Covid-19. Hal ini tercermin dari meningkatnya PMI Manufaktur ke level ekspansi di 50,8.

Airlangga mengemukakan beberapa usulan program sedang disiapkan operasionalisasinya. Usulan-usulan program tersebut antara lain beli produk UMKM, tambahan LPDB, voucher pariwisata, hibah pariwisata, dan termasuk perluasan Banpres Produktif.

Dengan total anggaran sebanyak Rp 203,90 triliun di tahun 2020 dan Rp 110,2 triliun di 2021, program Perlindungan Sosial meliputi PKH, Sembako, Bansos, Kartu Pra Kerja, Diskon Listrik, dan BLT akan terus dioptimalkan. Hal ini dilakukan untuk meningkatan sisi permintaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement