Jumat 11 Sep 2020 22:24 WIB

Setiap Personel .Feast Ciptakan Lagu dalam Mini Album

Masing-masing personel .Feast menyumbangkan satu lagu untuk pembuatan mini album.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Grup musik .Feast merilis album mini Uang Muka, yang berisi kritik terhadap kapitalisme dan konsumerisme.
Foto: dok. Feast
Grup musik .Feast merilis album mini Uang Muka, yang berisi kritik terhadap kapitalisme dan konsumerisme.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelima personel band .Feast punya porsi yang sama dalam urun materi untuk album mini (EP) Uang Muka. Baskara (vokal), Adnan (gitar), Dicky (gitar), Awan (bas), dan Ryo Bodat (drum) masing-masing menyumbangkan satu lagu.

Baskara menciptakan lagu berjudul "Dapur Keluarga". Lewat karya itu, dia berandai-andai sejauh apa dia ingin mencari uang dengan cara apapun demi kelangsungan keluarga. Tembang diiringi musik rock lawas seperti sinetron lawas.

Baca Juga

Lagu dari Adnan bertajuk "Komodifikasi" yang akhir Agustus silam diluncurkan sebagai single. Karya membicarakan berbagai drama klise di media sosial yang membuat linimasa kurang segar, namun manjur menghasilkan uang.

Pemain bas Fadli Fikriawan alias Awan menyodorkan tembang "Cicilan 12 Bulan (Iklan)" dengan nuansa garage rock. Ide lagu berasal dari ketundukan kepada hasrat kebendaan sehingga pusing mencari uang lebih atau opsi cicilan.

"Belalang Sembah" lahir dari eksplorasi Dicky mengenai cinta yang terbentur status sosial berbeda. Dia menyoroti pula bahwa cinta tidak sepenuhnya murni, membutuhkan modal dan sangat mungkin untuk dikapitalisasi.

Penabuh drum Ryo Bodat menunjukkan kegemaran terhadap musik deathcore lewat "Kembali ke Posisi Masing-Masing". Lagu terilhami keresahan Ryo yang ingin hidup tenang namun masih khawatir mengenai kecukupan finansial diri dan keluarga.

Selain lima lagu utama, Uang Muka dibuka dengan "Intro", monolog spontan dari musisi Jason Ranti. Penutupnya adalah "Apa Boleh Buat" yang dinyanyikan Ryo dengan iringan gitar akustik Dicky. Ryo menulis lirik tanpa kata berhuruf R karena dia cadel.

.Feast menganggap Uang Muka sebagai selingan yang menyegarkan, di tengah tekanan berat harus merampungkan album ketiga Membangun dan Menghancurkan. Gitaris .Feast, Adnan Satyanugraha, mengatakan album ketiga masih terkendala pandemi.

"Nggak bisa memaksakan meneruskan materinya karena album itu bukan sekadar kumpulan lagu. Kami meeting bagaimana bisa enjoy lagi dan salah satu caranya, bikin mini album. Sableng sih, lagi bikin album malah bikin EP," ujar Adnan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement