Jumat 11 Sep 2020 21:06 WIB

RS Swasta Bekasi Kewalahan Tangani Pasien Gejala Berat

Penambahan ruang isolasi untuk gejala berat membutuhkan fasilitas seperti ventilator.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia Kota Bekasi, Jawa Barat, menyebut rumah sakit di wilayahnya tak mumpuni untuk merawat pasien Covid-19 dengan gejala berat. Hal ini lantaran terbatasnya peralatan medis di rumah sakit.

Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi, Eko Nugroho, menuturkan, perawatan pasien Covid-19 memerlukan ruang isolasi. Ruang isolasi itu terdiri dari beberapa kategori, di antaranya ringan, sedang dan berat.

Baca Juga

"Untuk gejala ringan, dia tidak butuh pakai alat apapun tapi dia perlu isolasi. Nah, ada isolasi untuk perawatan pasien Covid dengan gejala yang berat. Itu butuh bantuan alat ventilator atau pernafasan," jelas Eko saat dihubungi wartawan, Jumat (11/9).

Awalnya, kapasitas tempat tidur untuk isolasi pasien gejala ringan hingga berat di rumah sakit swasta Kota Bekasi sebanyak 199 buah. Seiring peningkatan pasien Covid-19, daya tampung untuk isolasi meningkat menjadi 464 tempat tidur. 

Namun, penambahan tempat tidur untuk hanya untuk isolasi pasien dengan gejala ringan. "Karena menampung gejala berat itu butuh ventilator butuh alat untuk filter di ruang isolasi dan itu harganya gak murah," terang dia.

Eko mengatakan, saat ini hampir sebagian besar rumah sakit yang menyediakan alat ventilator sudah penuh. "Jadi kalau misal ada kasus berat, Kota Bekasi udah ga bisa nampung," tambahnya.

Saat ditanya lebih lanjut, dia belum dapat menjabarkan berapa angka pasti jumlah ruang isolasi yang dilengkapi ventilatornya. Namun, ia mengatakan, ruang isolasi yang dilengkapi ventilator di Rumah Sakit Mitra Keluarga Jatiasih, yang merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 nasional, sudah penuh.

"Saya bisa bilang saat ini RS Mitra Keluarga Jatiasih, mereka mengkhususkan RS-nya untuk perawatan Covid karena rujukan nasional. Mereka saja sudah full saat ini, untuk pasien yang membutuhkan ventilator," ungkapnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement