Jumat 11 Sep 2020 19:32 WIB

BPIP Dorong Tradisi Keilmuan Berbasis Pancasila

BPIP berkomitmen menjadikan Pancasila sebagai paradigma ilmu pengetahuan

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Gita Amanda
Direktur Pengkajian Materi BPIP, Muhammad Sabri mengatakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah merumuskan sejumlah agenda program prioritas yang akan menyentuh bidang-bidang keilmuan.
Foto: BPIP
Direktur Pengkajian Materi BPIP, Muhammad Sabri mengatakan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah merumuskan sejumlah agenda program prioritas yang akan menyentuh bidang-bidang keilmuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) telah merumuskan sejumlah agenda program prioritas yang akan menyentuh bidang-bidang keilmuan. BPIP berkomitmen menjadikan Pancasila sebagai paradigma ilmu pengetahuan yang kelak melahirkan teori-teori keilmuan.

"Nilai-nilai Pancasila mesti terus digali sebagaimana telah diteladankan para pendiri bangsa agar ideologi Pancasila memungkinkan dikembangkan sebagai paradigma ilmu pengetahuan," kata Direktur Pengkajian Materi BPIP, Muhammad Sabri, Jumat (11/9).

Baca Juga

Dia mengatakan, Pancasila akan menjadi inspirasi kajian-kajian keilmuan seperti, teori ekonomi Pancasila, Politik Pancasila, antropologi Pancasila dan seterusnya. Dia melanjutkan, saat ini BPIP tengah menginisiasi terbangunnya studi agama-agama yang berakar pada nilai-nilai Pancasila.

"Dengan begitu diharapkan terbangunnya masyarakat Indonesia yang inklusif toleran  dan moderat dalam relasi lintas agama," kata Doktor Filsafat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, dalam siaran persnya.

Dia melanjutkan, artinya nilai-nilai dalam Pancasila akan digali untuk mencari premis-premis universal sebagai bahan dialektika antar umat beragama. Untuk itu, penting dalam hal ini melibatkan para akademisi, peneliti dan cendekiawan dari setiap agama membangun dialog serta kesepahaman memposisikan agama sebagai basis moral penyelenggaraan negara dan pembentukan karakter kewargaan yang inklusif.

Dia mengungkapkan, BPIP telah merencanakan melaksanakan simposium serupa untuk tiga rumpun ilmu lainnya, yaitu ilmu-ilmu sosial, humaniora dan saintek. Dia mengatakan, program tersebut akan disusun dengan melibatkan kementerian dan lembaga negara serta perguruan tinggi negeri dan swasta sebagai mitra yang mengeksekusi berjalannya program keilmuan Pancasila.

"Berdasarkan rencana kami, setelah ini akan ada agenda tindak lanjut dengan melibatkan para tokoh lintas agama yang kita harapkan akan berujung pada agenda strategis Presiden," kata Sabri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement