Jumat 11 Sep 2020 18:42 WIB

Filipina Apresiasi Kemajuan Sektor Pertanian RI

Sektor pertanian di Indonesia dinilai mengalami kemajuan yang sangat luar biasa.

Seorang petani menyiram lahan pertaniannya. (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang petani menyiram lahan pertaniannya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara Filipina melalui Duta Besar LBBP RI di Filipina, S.H. Sarundajang mengungkapkan apresiasi tinggi terhadap kemajuan sektor pertanian RI pada periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo, dengan Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai Menteri Pertanian. Sarundajang menyampaikan beberapa kalangan di Filipina baik pihak pemerintah, para pengusaha dan tokoh masyarakat menyampaikan sektor pertanian di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat luar biasa.

“Mereka merasa bangga atas prestasi ini, karena kedua negara adalah sesama bangsa ASEAN, sehingga kemajuan tersebut adalah untuk kemajuan bersama negara-negara ASEAN, “ ujar Sarundajang melalui surat resmi yang disampaikan Dubes Indonesia di Manila itu kepada Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Kamis (10/9), dalam siaran persnya.

Baca Juga

Lebih lanjut Sarundajang menyebutkan bahwa kemajuan sektor pertanian yang berhasil diraih RI, terutama di masa krisis pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara tentunya tidak lepas dari kepemimpinan Presiden RI Joko Widodo.

“Sebagai sahabat, kami memberikan support yang besar mendukung kebijakan Pemerintah RI, khususnya untuk kerja sama bidang pertanian yang sudah terjalin dengan baik dengan Filipina, dan tentunya yang akan kita kembangkan kedepan,“ ungkap Sarundajang.

 

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS), merilis peran sektor pertanian yang signifikan terhadap ekonomi nasional. Di triwullan II 2020 PDB (Produk Domestik Bruto) sektor ini tumbuh 16,2 persen dibading kuartal sebelumnya (QoQ). Bahkan catatan dari tahun sebelumnya hanya sektor ini yang tumbuh positif hingga 2,19 persen (YoY).

Pertumbuhan sektor ini sekaligus membuat kontribusinya terhadap ekonomi nasional terus menguat. Jika sektor pertanian pada kuartal II-2019 kontribusinya hanya 13,57 persen, tapi pada kuartal II 2020 ini kontribusi sektor pertanian pada PDB meningkat menjadi 15,46 persen, dari data yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), 5 Agustus 2020. Faktor lainnya adalah peningkatan ekspor. Ekspor pertanian pada bulan April 2020 berdasarkan data BPS mencapai 0,28 miliar dolar AS atau tumbuh 12,66 persen (YoY). Bahkan, sejak 2019 sampai Maret 2020, nilai kenaikan ekspor pertanian mencapai lebih dari Rp 12 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 7,47 persen.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras jajaran Kementerian Pertanian (Kementan) dan stakeholder untuk memastikan ketersediaan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia. Hal ini menjadi bukti sektor pertanian menjadi sektor yang tidak terdampak pandemi Covid-19.

“Selain PDB Pertanian tumbuh positif, sektor pertanian dapat menjadi tulang punggung ekonomi nasional khususnya di masa pandemi seperti sekarang ini,“ ujar Mentan SYL.

Berbagai program terobosan terus dijalankan sejak awal pandemi Covid-19 hingga kini sebagai upaya pencapaian kebutuhan pangan. Upaya peningkatan produksi terus dilakukan Kementan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mengurangi impor dan meningkatkan volume ekspor. “Sulitnya kondisi saat ini tidak membuat kami lemah, bahkan Kementan tetap bekerja ke lapangan setiap harinya, untuk selalu hadir dan membantu petani, peternak, serta masyarakat yang butuh dukungan dimasa pandemi seperti saat ini,“ ungkap Mentan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement