Sabtu 12 Sep 2020 05:11 WIB

7 Tanda Anda Mungkin Pernah Terjangkit Covid-19

Beberapa gejala Covid-19 sangat mirip flu biasa.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Indira Rezkisari
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang yang ternyata terbukti positif Covid-19 ditemukan tidak memiliki gejala apapun. Para ahli penyakit menular mengatakan, virus kemungkinan sudah menyebar sebelum kota-kota mulai melakukan karantina wilayah, dan bahkan sebelum banyak negara memberlakukan perintah jarak sosial.

“Seiring berjalannya waktu, terbukti bahwa ini adalah virus yang menyebar luas di seluruh negara kita, terutama di daerah yang lebih padat, lebih cepat dari yang kita duga,'' kata spesialis penyakit menular dan profesor di Vanderbilt University, dokter William Schaffner, dilansir di laman Men's Health, Jumat (11/9).

Baca Juga

Menurut Schaffner, bisa jadi seseorang sebenarnya telah tertular virus corona tanpa menyadarinya. Terlebih, tanpa gejala bisa dialami siapa saja, dan beberapa gejala Covid-19 menyerupai gejala penyakit lainnya seperti flu biasa.

“Kebanyakan orang yang mengidap virus corona memiliki kasus infeksi yang tidak rumit, dan itu bisa dibedakan dari flu biasa atau flu karena virus corona,” jelas pakar penyakit menular yang juga merupakan sarjana senior di Johns Hopkins Center for Health Security, Amesh A. Adalja.

Sayangnya, tidak ada cara untuk mengetahui dengan kepastian 100 persen apakah penyakit yang pernah dialami dulu adalah Covid-19. Namun, para ahli mengatakan, ada beberapa tanda bisa menjadi petunjuk bahwa seseorang mungkin sudah pernah terjangkit Covid-19.

Berikut tanda-tanda kemungkinan seseorang pernah terjangkit Covid-19:

1. Pernah mengalami flu parah di awal 2020 lalu

Di awal pandemi, orang percaya bahwa Covid-19 tidak mulai beredar hingga akhir Februari dan Maret. Namun, penelitian baru dari University of Texas menunjukkan sebaliknya.

Untuk penelitian tersebut, para ilmuwan menganalisis usap tenggorokan yang diambil pada akhir tahun lalu saat musim dingin lalu pada orang yang dicurigai memiliki kasus flu. Tes usap ini dilakukan di Wuhan, China, tempat virus korona baru berasal. Serta Seattle, Washington, tempat kasus pertama Covid-19 dikonfirmasi di AS.

Para peneliti menemukan bahwa setiap dua kasus flu, ada satu kasus Covid-19. Akibatnya, mereka yakin Covid-19 kemungkinan tiba sekitar Natal.

Kata Schaffner, mungkin sulit untuk membedakan flu dari bentuk ringan Covid-19 tanpa tes, tergantung pada gejala yang dialami. Namun, pilek biasanya tidak menyebabkan sesak napas, sakit kepala parah, atau gejala gastrointestinal seperti Covid-19.

Gejala resmi Covid-19 antara lain demam atau kedinginan, batuk, sesak napas atau kesulitan bernapas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau baru, dan sakit tenggorokan. Lalu, hidung tersumbat atau meler, mual atau muntah, serta diare.

2. Kehilangan indra penciuman atau pengecap pada satu titik

Hilangnya bau dan rasa telah menjadi ciri utama Covid-19. Meskipun gejala ini tidak terjadi pada semua orang, Dr Adalja menunjukkan gejala ini sangat terkait dengan virus corona baru.

Data awal dari American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery (AAO-HNS) menemukan, pada pasien Covid-19 yang kehilangan indra penciumannya, 27 persen mengalami perbaikan dalam waktu sekitar tujuh hari. Sementara sebagian besar membaik dalam waktu 10 hari.

Namun demikian, gejala ini juga mungkin terjadi untuk sementara waktu kehilangan indra dengan kondisi pernapasan lain, seperti pilek, flu, infeksi sinus, atau bahkan dengan alergi musiman. Tetapi para ahli mengatakan bahwa gejala tersebut dapat bertahan pada beberapa orang dan berlangsung selama berbulan-bulan setelah pulih dari Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement