REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Bank Islam Malaysia menargetkan memperluas program pembiayaan pada tenaga kesehatan (nakes) hingga RM1 miliar atau Rp3,5 triliun. Program pembiayaan yang berlaku hingga tahun depan ini dikerjasamakan dengan enam asosiasi nakes.
Baru-baru ini, Bank Islam Malaysia menandatangani nota kesepahaman dengan Asosiasi Dokter Malaysia, Asosiasi Dokter Hewan Malaysia, Asosiasi Praktisi Dokter Gigi Malaysia, Organisasi Medis Ibnu Sina Malaysia, Asosiasi Dokter Mata Malaysia dan Masyarakat Farmasi Malaysia. Tujuan kerjasama ini agar menyediakan solusi perbankan bagi para nakes yang tergabung dalam organisasi tersebut.
CEO Bank Islam Malaysia Mohd Muazzam Mohamed mendukung kerjasama ini karena dapat membantu para nakes yang bekerja keras menangani Covid-19. Bank Islam Malaysia juga ingin memahami kebutuhan pembiayaan apa yang diutamakan bagi para nakes.
"Ada sekitar 18 ribu anggota nakes lintas organisasi. Kami perkirakan bisa menyediakan pembiayaan bagi 12 ribu nakes jika dilihat dari hipotesis sementara didasari kebutuhan mereka dan kondisi ekonomi," kata Muazzam dilansir dari Bernama pada Jumat (11/9).
Kerjasama ini berpotensi meningkatkan pembiayaan nakes oleh Bank Islam Malaysia. Selama ini, Bank Islam Malaysia memang memiliki klien nakes yang mengikuti program pembiayaan.
"Ini bisa bertambah 5-6 nakes yang dibiayai dari sebelumnya sudah 7.500 nakes yang sudah mengikuti pembiayaan di kami," ujar Muazzam.
Muazzam mengatakan Bank Islam sudah dikenal sebagai "pemain handal" di segmen ritel karena menjadi tempat pegawai pemerintah dan pegawai BUMN-nya Malaysia menyimpan uang. Ia optimis kerjasama pembiayaan dengan nakes akan mendorong segmen pasar baru. Kemudian reputasi Bank Islam juga bakal meningkat di waktu yang sama.
"Kami ingin menyediakan nilai tambah bagi pelanggan dengan memahami kebutuhan bisnis spesifik mereka lalu memberi solusi terbaik," ucap Muzzam.
Hingga saat ini,Bank Islam memiliki 380 ribi pelanggan ritel dan seribu pelanggan bisnis.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
