Jumat 11 Sep 2020 13:43 WIB

Jokowi: Perguruan Tinggi Terapkan Standar Normalitas Baru

Perguruan tinggi dituntut memberikan fasilitas pembelajaran lewat berbagai media

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Presiden Jokowi
Foto: istimewa/tangkapan layar
Presiden Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pandemi Covid-19 saat ini membuat standar normalitas keseharian baik terkait kesehatan, budaya kerja, maupun cara kerja menjadi berubah. Begitu juga di perguruan tinggi, standar normalitas baru pun juga perlu diterapkan.

Para pengajar di perguruan tinggi dituntut untuk mampu memberikan fasilitas pembelajaran kepada mahasiswanya melalui berbagai media. Hal ini disampaikan Jokowi saat orasi ilmiah Dies Natalis 63 tahun Unpad, Jumat (11/9).

“Sekarang inilah saatnya kita perkenalkan standar normalitas baru dalam kehidupan profesionalitas kita. Dosen yang baik adalah dosen yang memfasilitasi mahasiswanya, belajar kepada siapa saja, melalui media apa saja, dan dilakukan kapan saja,” ujar dia.

Menurut dia, perguruan tinggi yang baik adalah yang mampu membangun ekosistem belajar yang merdeka serta mampu memanfaatkan berbagai media pembelajaran. Jokowi mengatakan, standar normalitas baru itupun harus dirumuskan dalam kebijakan, baik kebijakan program prioritas perguruan tinggi, kebijakan alokasi anggaran, kebijakan infrastruktur, serta kebijakan KPI dosen.

Selain itu, standar normalitas baru juga harus dirumuskan dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Riset dan pengembangan teknologi, kata dia, harus menjadi prioritas sehingga dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat, kemandirian energi, pengembangan kemandirian pangan, dan pengembangan kewirausahaan UMKM di berbagai sektor.

“Bagaimana teknologi digital, big data analytic, artificial intelligence bisa dimanfaatkan untuk berbagai bidang. Bagaimana agar inovasi dan digitalisasi dalam revolusi teknologi jilid keempat, bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa,” jelas Jokowi.

Karena itu, Presiden mengingatkan agar masyarakat Indonesia tak terjebak dalam rutinitas keseharian. Perubahan di berbagai sektor harus dilakukan, baik dengan mengembangkan inovasi dan juga iptek.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, pandemi covid-19 yang terjadi saat ini menjadi tantangan yang sangat berat tak hanya bagi Indonesia, namun juga bagi negara-negara lain. Permasalahan inipun, ujarnya, harus dihadapi dengan cara-cara yang extraordinary yang juga berdampak pada kehidupan sehari-hari.

“Tantangan extraordinary harus dihadapi dengan strategi yang extraordinary juga. Mindset kita harus berubah. Budaya kerja kita harus berubah. Cara kerja kita juga harus berubah,” tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement