Kamis 10 Sep 2020 21:32 WIB

Pelarangan Liputan Mulan di China karena Isu Boikot

China larang media liput agenda perilisan 'Mulan' di China pada Jumat (11/9).

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
China larang media liput agenda perilisan 'Mulan' di China pada Jumat (11/9) (Foto: salah satu adegan film Mulan)
Foto: Jasin Boland/Disney via AP
China larang media liput agenda perilisan 'Mulan' di China pada Jumat (11/9) (Foto: salah satu adegan film Mulan)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pihak berwenang China melarang media meliput agenda perilisan “Mulan” di China yang akan digelar pada Jumat (11/9). Pelarangan itu dilakukan setelah meluasnya isu boikot serta kontroversi Disney di Xinjiang.

Film live action garapan Disney tersebut memiliki harapan bisa meraup untung yang besar di China. Namun publisitas yang minim, sepertinya akan menjadi pukulan bagi film dengan ongkos produksi 200 juta dolar itu.

Baca Juga

Mulan dibintangi oleh aktor-aktor kelahiran China ternama seperti Jet Li, Gong Li, Donnie Yen, dan Liu Yifei. Film yang diangkat berdasarkan cerita rakyat di China, itu jelas dirancang untuk menggaet penonton di China, pasar film terbesar kedua di dunia. Tetapi kampanye #BoycottMulan yang membanjiri jagat maya dan pembatasan kapasitas penonton di bioskop karena pandemi Covid-19, sepertinya membebani kinerja box office-nya.

Reuters pada Kamis (10/9) melaporkan bahwa tiga sumber dari media di China telah menerima surat pemberitahuan larangan meliput, dua di antaranya menyatakan surat itu dikirim oleh Cyberspace Administration of China. Sumber keempat dari sebuah surat kabar besar China mengatakan dia menerima pesan teks dengan perintah serupa dari seorang rekan senior.

Tidak ada alasan yang jelas dalam pemberitahuan itu. Tetapi keempat sumber meyakini bahwa larangan itu terkait dengan reaksi luar negeri atas film Mulan dan Xinjiang.

Pada hari Rabu, Global Times, sebuah tabloid yang dijalankan oleh People's Daily dari Partai Komunis yang berkuasa, mengkritik reaksi terhadap film tersebut melalui sebuah editorial berbahasa Inggris. Mereka menggambarkan para pengkritik sebagai manifestasi lain dari opini Amerika Serikat (AS) terhadap ideologi ekstrim di China.

Menurut data dari Maoyan, platform tiket yang didukung Tencent, Mulan kemungkinan akan ditampilkan di lebih dari 40 persen layar bioskop China pada hari Jumat. Seorang pengamat film yang enggan disebutkan namanya memperkirakan film itu akan menghasilkan 150 juta yuan di box office China daratan.

Kampanye #BoycottMulan mencuat setelah Liu Yifei, sang pemeran utama mendukung kebrutalan polisi dalam menghadapi massa pro demokrasi Hong Kong. Kontroversi selanjutnya datang setelah Disney kepergok memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada entitas pemerintah di Xinjiang dan biro keamanan publik di Turpan, sebuah kota di Xinjiang Timur lokasi kamp konsentrasi bagi umat muslim Uighur, karena telah membantu proses syuting. 

Aktivis Joshua Wong menegaskan bahwa fakta itu memperburuk keadaan. 

“Sekarang, ketika Anda menonton #Mulan, Anda tidak hanya menutup mata terhadap kebrutalan polisi dan ketidakadilan rasial di Hong Kong, Anda juga berpotensi terlibat dalam penahanan massal Muslim Uighur,” tegas Joshua Wong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement