Kamis 10 Sep 2020 20:36 WIB

New York City Mulai Izinkan Makan di Dalam Restoran

Otoritas New York melihat ada perbaikan menyangkut kepatuhan dan penegakan aturan.

Seorang karyawan Apple (kiri) mengukur suhu pelanggan sebelum masuk ke toko Apple di Broadway di New York, New York, AS, Jumat (19/6). Pada pembukaan fase dua setelah selama 100 hari masa lockdown, Kota New York kembali membuka aktivitas ekonomi diantaranya membolehkan makan di luar ruangan di restoran, salon, pembukaan kantor, perusahaan real estat, inspeksi dan pertunjukan langsung, penjualan kendaraan, sewa ritel, layanan perbaikan dan layanan kebersihan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Foto: EPA-EFE / PETER FOLEY
Seorang karyawan Apple (kiri) mengukur suhu pelanggan sebelum masuk ke toko Apple di Broadway di New York, New York, AS, Jumat (19/6). Pada pembukaan fase dua setelah selama 100 hari masa lockdown, Kota New York kembali membuka aktivitas ekonomi diantaranya membolehkan makan di luar ruangan di restoran, salon, pembukaan kantor, perusahaan real estat, inspeksi dan pertunjukan langsung, penjualan kendaraan, sewa ritel, layanan perbaikan dan layanan kebersihan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Restoran di New York City mulai akhir September diizinkan melayani pengunjung makan di dalam ruangan dengan kapasitas 25 persen. Demikian disampaikan Gubernur New York Andrew Cuomo, Rabu (9/9).

Gubernur melonggarkan salah satu pembatasan ketat terakhir di kota terpadat di dunia itu dalam menangani Covid-19.

Baca Juga

New York City menjadi satu-satunya wilayah di negara bagian itu yang melarang pelanggan makan di restoran dalam ruangan selama tahap tiga rencana pembukaan kembali. Larangan diberlakukan ketika para pejabat kesehatan khawatir bahwa para pelanggan yang berada di dalam ruangan tanpa masker bisa menyebarkan virus Corona.

Cuomo mengatakan, keputusan untuk memberikan izin makan di restoran dalam ruangan dalam kapasitas 25 persen itu diambil setelah pihaknya melihat ada perbaikan menyangkut kepatuhan dan penegakan aturan. Tingkat positif virus Corona di kota itu, yaitu proporsi tes harian --dengan hasil positif yang tetap stabil di bawah satu persen-- adalah faktor penting lainnya yang menjadi alasan pengambilan keputusan.

Otoritas kota itu pada Maret mengeluarkan larangan makan dalam ruangan karena pandemi memburuk. Banyak restoran kemudian menjual makanan untuk dibawa pulang dan melalui pengiriman agar roda bisnis tetap berputar.

Pada Juni, makan di luar ruangan diizinkan. Restoran-restoran menjadi kreatif dengan meletakkan meja di trotoar, atap bangunan, dan bahkan perahu. Pengelola menambah hiasan pada restorannya itu dengan lampu, payung, dan pernak-pernik pesta.

Rencana untuk membuka kembali tempat makan di dalam ruangan pada Juli ditunda karena kekhawatiran Covid-19. Negara bagian akan memperluas gugus tugasnya untuk memastikan penegakan kepatuhan di restoran.

"Dan, New York City akan menyediakan 400 inspektur tambahan untuk mendukung upaya itu," kata Cuomo.

Petugas restoran diwajibkan memeriksa suhu para pelanggan di pintu masuk dan meminta informasi kontak mereka untuk kebutuhan pelacakan kontak jika terjadi wabah.

Cuomo mengatakan pemerintah negara bagian juga akan membuat sistem yang mendorong para pelanggan buat melaporkan restoran yang tidak mematuhi aturan.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement