Rabu 09 Sep 2020 16:15 WIB

Parpol Baru Amien Berpotensi Masuk Parlemen Meski Sulit

Parpol bentukan Amien Rais berpeluang masuk parlemen dengan beberapa hal.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto
Tangkapan layar dari video Amien Rais.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Tangkapan layar dari video Amien Rais.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dikabarkan sudah bulat bakal mendirikan partai baru. Bahkan, sejumlah tokoh pun diklaim bakal bergabung ke dalamnya, termasuk kader-kader yang sekarang masih berada di PAN. Namun dengan banyak partai politik (parpol) membuat partai baru Amien Rais diprediksi sulit untuk menjadi besar, seperti sebelumnya.

"Dengan kondisi hari ini, menjadi Parpol besar sangat sulit di Indonesia, kecuali ada undang-undang baru yang membatasi jumlah Parpol. Selain itu, seluruh afiliasi ideologi Parpol sudah ada di Indonesia," ujar pengamat politik, Dedi Kurnia Syah, saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (9/9).

Dengan melimpahnya parpol, maka mereka hanya memperebutkan pemilih yang terbatas. Namun, kata Dedi, paling tidak, Parpol bentukan Amien Rais berpeluang masuk ke jajaran parpol Parlemen dengan beberapa hal. Pertama, selektif memilih tokoh kunci. Nama-nama besar yang saat ini dekat dengan corak politik Amien bisa menjadi pemicu elektabilitas dan popularitas.

"Semisal Din Samsudin, Gatot Nurmanyo tetapi perlu menghindari tokoh kontroversial," ungkap Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) tersebut.

Kedua, lanjut Dedi, adanya unsur kader muda yang punya pandangan politik cukup baik. Sehingga citra yang melekat adalah kualitas, bukan sekedar popularitas, ini bisa mengimbangi Parpol lain yang lebih dulu dicitrakan sebagai parpol anak muda. 

Kemudian, Amien memerlukan menurunkan ego pertentangan politik dengan penguasa. "Berada di kelompok pengkritik sudah tepat, tetapi jangan terus menerus kritik tanpa ada apresiasi," ucap Dedi.

Kemudian terkait tidak adanya dukungan dari putranya terhadap gagasan Amien, bahkan lebih terkesan menghardiknya dinilai tidak menjadi halangan untuk menjadi besar. Meski, memang disayangkan statemen dan sikap putra Amien Rais, tetapi itu tidak signifikan mempengaruhi laju kemajuan parpol baru Amien Rais.

"Dari sisi ketokohan jelas Amien jauh lebih berpengaruh dibanding putranya, bagi loyalis Amien kondisi ini akan semakin memupuk simpati. Sebaliknya kelompok Amien di PAN justru bisa saja terprovokasi mengikuti jejak Amien," ucap Dedi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement