Rabu 09 Sep 2020 04:26 WIB

Taj Mahal akan Dibuka Kembali

Taj Mahal akan dibuka di tengah lonjakan pasien positif Covid-19 yang terus melonjak

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Taj Mahal India
Foto: EPA
Taj Mahal India

REPUBLIKA.CO.ID, INDIA--Objek wisata utama India, Taj Mahal, akan dibuka kembali setelah lebih dari enam bulan ditutup karena pandemi covid-19. Pembukaan wisata akan dilakukan, meski negara tersebut sedang berjuang melawan Covid-19 yang jumlah pasiennya terus melonjak.

India, rumah bagi 1,3 miliar orang, pada Senin (7/9) lalu mengambil alih peringkat Brazil sebagai negara paling terinfeksi kedua di dunia dengan lebih dari 4,2 juta kasus.

"Taj Mahal akan dibuka kembali pada 21 September. Semua protokol Covid-19, seperti physical distancing, penggunaan masker akan diterapkan," kata wakil direktur Departemen Pariwisata negara bagian Uttar Pradesh utara, Amit Srivastava, Selasa (8/9).

Pengunjung Taj Mahal juga akan dibatasi sampai 5.000 orang per hari, jauh dari rata-rata kunjungan harian biasanya yang bisa mencapai 20.000.

Salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru, dengan makam marmer yang bersinar di selatan New Delhi itu telah ditutup sejak pertengahan Maret, sebagai bagian dari upaya lockdown menghidari penyebaran virus.

Uttar Pradesh adalah rumah bagi kota Agra di mana Taj Mahal berada merupakan salah satu negara bagian yang terdampak paling parah di India dengan lebih dari 270.000 kasus virus tercatat sejauh ini.

Pembukaan Taj Mahal oleh India bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan kembali geliat ekonominya karena virus, bahkan ketika infeksi Covid-19 ini terus meningkat. Sejak Agustus, India telah menjadi negara dengan kasus corona per hari tertinggi di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement