Selasa 08 Sep 2020 19:38 WIB

Peneliti IPB Buat Bahan Penghilang Bau dari Kelapa Sawit

Penghilang bau bernama spray Egea bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Petani memetik tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. ilustrasi
Foto: ANTARA /Syifa Yulinnas
Petani memetik tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari IPB University menciptakan cairan semprot atau spray antibau yang dibuat dengan bahan dasar kelapa sawit. Spray ini diberi nama Egea untuk keperluan kebutuhan hidup sehari-hari.

Peneliti IPB University Dhani Satria Wibawa menjelaskan bahwa Egea adalah inovasi berupa spray natural antibau apek yang dikembangkan peneliti di Surfactant and Bio-energy Research Center (SBRC) yaitu Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University.

Baca Juga

Egea merupakan produk penghilang bau apek yang dikembangkan dari surfaktan nonionik dietanolamida (DEA) minyak sawit dan zat aktif zinc ricinoleate dari minyak jarak kepyar atau castor oil (Ricinus communis).

Ada delapan varian aplikasi dari produk ini yaitu untuk hijab, helm, sepatu, jaket, karpet dan sofa, pillow dan linen, pasir kucing, jok dan karpet mobil. Dalam aplikasinya, produk ini cepat kering dan tidak meninggalkan noda.

Dhani mengatakan bahwa pengembangan produk ini diawali karena adanya permintaan dari kelompok masyarakat yang menginginkan SBRC untuk mengembangkan produk penghilang bau tak sedap pada pasir kucing. Selain itu ada juga kelompok masyarakat yang menanyakan produk penyerap bau apek pada helm dan sepatu. Terakhir ada juga yang bertanya tentang produk yang mampu menyerap bau apek pada ciput hijab.

Dia menyebut produk ini juga dibuat untuk melatih kemampuan technopreneur para peneliti yunior di SBRC dalam menghasilkan inovasi yang produknya dapat dikomersialkan serta mempunyai peluang pasar yang luas untuk dikembangkan lebih lanjut.

Produk yang dikembangkan juga bertujuan untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di SBRC IPB University. Produk Egea mengandung bahan aktif zinc ricinoleate sebagai odour absorber. Karena jika menggunakan wewangian atau fragrance hanya mampu menyamarkan bau apek, namun tidak mampu menyerap sumber penyebab bau apek tersebut.

"Zinc ricinoleat (Zn(Ri)2), adalah produk surfaktan yang merupakan produk turunan dari ricinoleic acid (12-hydroxy-9-cis-octadecenoic acid) yang dapat disintesis dari minyak jarak kepyar atau castor oil (Ricinus communis)," katanya.

Ia mengatakan Zn (Ri)2 ini mampu mengikat molekul-molekul tersebut secara kimiawi. Zat-zat aktif berbau tidak sedap tersebut diserap dari udara sekitar. Sehingga orang-orang di sekitar tidak menghirup bau tidak sedap yang disebabkan oleh senyawa tersebut.

"Kelebihan lainnya dari zinc ricinoleat ini adalah mampu membuat kompleks yang stabil dengan molekul penyebab bau apek sehingga tidak mudah dilepas ke udara," ucap dia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement