Selasa 08 Sep 2020 17:19 WIB

Pemkot Bandung Tekan Angka Stunting di 11 Kecamatan

Bayi rawan stunting di Bandung mencapai 50 ribu.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Upaya mencegah stunting (ilustrasi)
Foto: Kemenkominfo
Upaya mencegah stunting (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendorong angka stunting pada bayi khususnya di 15 kelurahan pada 11 kecamatan bisa ditekan. Program tanggap stunting dengan pangan aman dan sehat (Tanginas) diharapkan dapat menekan angka tersebut.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan angka stunting tiap tahun mengalami penurunan meski relatif kecil. Dengan program Tanginas yang diluncurkan, menurutnya diharapkan dapat semakin menekan angka stunting di Kota Bandung. 

Baca Juga

"Berdasarkan data tahun 2018 angka stunting sebesar 25,28 persen, 2019 sebesar 25,03 persen bisa ditekan sedikit.  Saya berharap Bandung Tanginas bisa menekan angka stunting di Bandung," ujarnya, Selasa (8/9).

Ia mendorong agar seluruh instansi dan lembaga berkolaborasi dalam menghadirkan makanan yang bergizi untuk masyarakat. Dengan itu diharapkan katanya dapat menurunkan angka stunting. 

"Saya sampaikan pangan bergizi tidak identik mahal tapi menghadirkan sayuran dan telor. Mudah-mudahan ada Bandung Tanginas, Bandung menekan stunting," ujarnya.

Oded menambahkan, intervensi terhadap stunting akan dilakukan dan diprioritaskan di 15 kelurahan yang berada di 15 kecamatan. Ia pun berharap agar masa pandemi covid-19 tidak membuat angka stunting semakin naik atau bertambah akibat kesulitan ekonomi.

Ketua PKK Kota Bandung, Siti Muntamah menambahkan, bayi yang rawan stunting di Kota Bandung mencapai 50 ribu. Menurutnya, dari total tersebut yang dikategorikan stunting sebanyak 8 persen atau sekitar 8.121 bayi.

"2.700 batita yang akan diintervensi di 15 kelurahan di 11 kecamatan, diintervensi tiga hal yaitu asupan gizi bayi dibawah 2 tahun plus ibu hamil dengan memberikan makanan bergizi satu minggu dua kali," katanya.

Selain itu, pihaknya melakukan pemberdayaan kepada keluarga yang berpotensi memiliki anak stunting dengan pelatihan dan berkolaborasi dengan masyarakat menekan angka tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement