Selasa 08 Sep 2020 12:26 WIB

Pelatihan Industri Hijau Diharapkan Semangati Pelaku Usaha

Selain pelatihan, BBKB juga menggelar kelas-kelas virtual.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Perajin menyelesaikan pembuatan kain batik (ilustrasi). BBKB di Yogyakarta telah menyelenggarakan pelatihan kepada perajin yang tergabung dalam Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ).
Foto: ANTARA /Yusuf Nugroho
Perajin menyelesaikan pembuatan kain batik (ilustrasi). BBKB di Yogyakarta telah menyelenggarakan pelatihan kepada perajin yang tergabung dalam Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) di Yogyakarta telah menyelenggarakan pelatihan kepada perajin yang tergabung dalam Asosiasi Perajin Batik Jawa Timur (APBJ) di 38 kabupaten dan kota. Hal ini diharapkan kembali meningkatkan semangat pelaku industri di tengah pandemi.

Baca Juga

Kepala BBKB Yogyakarta Titik Purwati Widowati menjelaskan, kegiatan pelatihan itu berlangsung dari Juni hingga Agustus 2020. Materi pelatihan terdiri dari delapan topik mengenai praktik industri yang ramah lingkungan. Misalnya penerapan manajemen bahan baku dan kimia, penghematan energi dan air, melakukan daur ulang lilin batik dan larutan bekas pewarna, pengolahan limbah batik, serta penetapan Standar Industri Hijau untuk batik.

BBKB Yogyakarta berharap, para anggota APBJ mendapatkan pemahaman mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan demi menghasilkan produk batik ramah lingkungan. "Lalu setelahnya, mereka bisa menerapkan langkah-langkah tersebut dan para anggota APBJ ini mendapatkan sertifikat industri hijau," ujar Titik melalui siaran pers Kementerian Perindustrian, Senin (7/9).

Titik menambahkan, kegiatan pelatihan dan pendampingan juga diharapkan menjadi program strategis. Hal ini guna kembali membangkitkan gairah usaha pelaku industri batik terhadap dampak pandemi Covid-19. "Selama pandemi, kami terus memberikan pendampingan kepada pelaku industri kerajinan dan batik dengan cara menyelenggarakan kelas umum secara gratis melalui aplikasi Zoom," kata dia.

BBKB Kemenperin juga menyelenggarakan kelas umum melalui aplikasi Whatsapp atau kuliah WhatsApp (kulwap) secara rutin setiap dua kali dalam sepekan. Salah satu materinya yakni teknik pembuatan masker kain.

"Selama pandemi, kami juga telah menyelenggarakan kuliah virtual lewat Zoom sebanyak tujuh kali dengan jumlah peserta 913 orang, dan kulwap hingga 12 kali dengan jumlah peserta 2.336 orang,"ujar Titik.

Di sisi lain, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 juga dilakukan dengan perluasan litbang seperti pembuatan masker kain, pembuatan hand sanitizer, cairan disinfektan, dan pembuatan face shield.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement