Selasa 08 Sep 2020 12:08 WIB

Masuk Top 10 Miliarder Dunia, Sultan Ini Satu-Satunya dari Asia

Masuk Top 10 Miliarder Dunia, Sultan Ini Satu-Satunya dari Asia

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Masuk Top 10 Miliarder Dunia, Sultan Ini Satu-Satunya dari Asia. (FOTO: REUTERS/Francis Mascarenhas)
Masuk Top 10 Miliarder Dunia, Sultan Ini Satu-Satunya dari Asia. (FOTO: REUTERS/Francis Mascarenhas)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Bukan Jack Ma ataupun Ma Huateng, orang terkaya di Asia saat ini dipegang oleh pria asal India, pemilik Reliance Industries, Mukesh Ambani. Dia adalah satu-satunya 'sultan' dari Asia yang menurut perhitungan Forbes Real Time Net Worth, Mukesh Ambani saat ini menduduki peringkat ke-7 dunia dengan kekayaan bersih USD80,3 miliar atau sekitar Rp1.181 triliun.

Mayoritas harta kekayaannya berasal dari Reliance Industries di mana Ambani memegang posisi sebagai CEO dan pemegang saham terbesar. Reliance Industries sendiri mengurusi banyak bidang, mulai dari minyak hingga pengembangan 5G lewat anak industrinya, Jio Platform.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Mukesh Ambani, Orang Terkaya India dan Asia

Jio memiliki ambisi untuk menjadi raksasa teknologi selanjutnya. Bahkan, Jio telah bekerja sama dengan Google untuk membangun operating system berbasis Android. Cita-cita Ambani melalui Jio adalah menjadikan India bebas 2G.

Jio telah menandatangani kontrak dengan lebih dari 340 juta pelanggan dengan menawarkan panggilan suara domestik gratis, layanan data yang sangat murah, dan smartphone yang hampir gratis.

Reliance Industries berawal sebagai produsen tekstil yang didirikan oleh ayahnya, Dhirubhai Ambani, seorang pedagang benang, pada tahun 1966. Setelah ayahnya meninggal, Mukesh membagi kekayaan keluarga dengan adiknya Anil pada 2002.

Ambani saat ini tinggal di Mumbai, India dan dikenal sebagai sosok yang pintar lantaran berkuliah di University of Bombay sebagai sarjana teknik. Bahkan, ia sempat melanjutkan studi di Stanford University untuk gelar MBA namun memutuskan keluar untuk membantu sang ayah membangun perusahaan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement