Selasa 08 Sep 2020 11:36 WIB

Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkot Bandung Kaji Kembali PSBB

Kasus positif covid-19 terhadap 117 pegawai di lingkungan Pemkot konsekuensi uji usap

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Anggota Polresta Bandung membawa poster saat sosialisasi protokol kesehatan di area Kantor KPU Kabupaten Bandung, Jalan Sindang Wargi, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (4/9). Sosialisasi tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam semua tahapan Pilkada serentak tahun 2020 guna meminimalisir penyebaran Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Anggota Polresta Bandung membawa poster saat sosialisasi protokol kesehatan di area Kantor KPU Kabupaten Bandung, Jalan Sindang Wargi, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (4/9). Sosialisasi tersebut bertujuan untuk mengajak masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam semua tahapan Pilkada serentak tahun 2020 guna meminimalisir penyebaran Covid-19. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan mengkaji kembali kemungkinan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) akibat kasus covid-19 yang meningkat. Diketahui, 117 pegawai di lingkungan Pemkot Bandung positif covid-19 usai uji usap secara masif.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial memastikan tidak akan melakukan lockdown atau karantina wilayah di kawasan Balai Kota Bandung akibat 117 pegawai positif covid-19. Namun, ia akan segera mengkaji terkait pilihan-pilihan yang dapat direalisasikan apakah work from home, PSBB atau persentase relaksasi yang diturunkan."Pemkot langsung pelayanan ke masyarakat, tidak semata-mata langsung lockdown (Balai Kota), gak. Saya sedang kaji (dan) akan berikan kebijakan. Ya, sekarang paling WFH," ujarnya, Selasa (8/9).

Ia pun terlebih dahulu akan mengkaji kemungkinan penerapan kebijakan PSBB ataupun pengurangan relaksasi di berbagai sektor. "(PSBB) nanti lihat perkembangannya, (relaksasi) insyallah nanti dibahas," katanya.

Oded mengatakan hasil kasus positif covid-19 terhadap 117 pegawai di lingkungan Pemkot Bandung merupakan konsekuensi uji usap yang dilakukan masif. Menurutnya, seluruh pegawai yang positif covid-19 sudah ditangani dan melakukan isolasi mandiri. "Saya kemarin diskusi dengan ketua harian gugus tugas pak Ema berdua dari perkembangan seperti itu kita akan memantau, saya ngobrol dengan ketua dewan dan forkopimda, selain melakukan penanganan langsung dalam waktu dekat, jangka panjang akan evaluasi," katanya.

Bagi pegawai yang dinyatakan positif Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri sedangkan gugus tugas melakukan pelacakan. Menurutnya, seluruh lingkungan di Pemkot Bandung sudah diintruksikan untuk disemprot disinfektan. "Nanti saya akan mengkaji perlu WFH atau gimana," katanya.

Kepala Dinkes Kota Bandung, Rita Verita mengatakan pihaknya akan melakukan uji usap kepada 62 satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dengan masing masing instansi 50 orang yang di tes. Menurutnya saat ini uji usap sudah dilakukan kepada 1.950 orang dengan hasil 117 pegawai positif Covid-19. 

"Insyallah hasil sore, apakah ada penambahan atau tidak," katanya. Ia melanjutkan, pihaknya pun melakukan trasing kepada keluarga pegawai yang positif covid-19. 

"Selama ini belum ada laporan yang positif (keluarga), ada yang mau selesai (isolasi mandiri)," katanya. Menurutnya, jika tidak menunjukkan gejala maka dapat isolasi mandiri selama 14 hari. 

"Kami berkoordinasi data ini (117 positif) disampaikan ke dinas di luar Bandung dan mereka melakukan trasing," katanya. Menurutnya, uji usap akan dilaksanakan paling akhir hingga 11 September mendatang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement