Selasa 08 Sep 2020 11:17 WIB

Kantor Media Australia Tarik Jurnalisnya dari China

Penarikan jurnalis Australia dari China karena kekhawatiran masalah keamanan

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera China. Perusahaan media Australia menarik jurnalisnya dari China
Foto: ABC News
Bendera China. Perusahaan media Australia menarik jurnalisnya dari China

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Dua perusahaan media besar Australia akan segera menarik jurnalis mereka dari China, tidak lama setelah Kementerian Keamanan China menanyai para wartawan itu secara terpisah.

Pada Selasa (8/9) Australian Broadcasting Corporation (ABC) melaporkan keputusan itu diambil demi keselamatan para jurnalis itu sendiri. ABC dan Australian Financial Review (AFR) melaporkan saat ini koresponden mereka sedang bermalam di Kedutaan Besar Australia di Beijing dan kantor konsulat Australia di Shanghai.

Baca Juga

Sementara diplomat-diplomat Australia bernegosiasi agar para jurnalis itu dapat pulang. Dalam laporannya AFR mengatakan jurnalis mereka Michael Smith dan jurnalis ABC Bill Birtles dilarang meninggalkan China hingga mereka menjawab pertanyaan mengenai warga dan jurnalis Australia yang ditahan China, Cheng Lei.

ABC melaporkan para wartawan itu akhirnya berhasil keluar dari China pada Senin (7/9) malam ditiba di Sydney pada Selasa pagi, setelah negosiasi yang ABC laporkan sebagai 'kebuntuan diplomatik yang luar biasa'.

Kepada rekan-rekan wartawannya di bandara Sydney, Birtles mengatakan ia kecewa harus meninggalkan China dengan 'situasi seperti itu'. "Tapi ini angin puyuh dan bukan pengalaman yang sangat bagus," katanya.

ABC mengatakan mereka membawa Birtles pulang setelah mendapat nasihat dari pemerintah Australia. Sementara dalam pernyataannya, Australian Financial Review mengatakan dua wartawan itu 'menjalani tugas reportase mereka seperti biasa'.

"(Insiden ini) disesalkan dan disayangkan dan bukan seperti ini hubungan kerja sama Australia dan China," kata perusahaan media itu.

Hubungan Australia dan China pada tahun ini tidak semesra tahun-tahun sebelumnya. Hal itu terutama setelah Negeri Kanguru menyerukan penyelidikan independen terhadap sumber pandemi virus corona.

Beijing marah dengan seruan Australia tersebut dan sejak itu memblokir impor daging sapi dan menerapkan kebijakan dumping terhadap sejumlah produk jelai Australia. Negeri Tirai Bambu juga menggelar penyelidikan anti-dumping terhadap anggur Australia. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement