Senin 07 Sep 2020 20:57 WIB

Tokoh Oposisi Rusia Alexei Navalny Sadar dari Koma

Alexei Navalny diduga diracun dengan agen saraf Novichok saat akan terbang ke Moskow

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny. Ia diduga sengaja diracun dan kini dalam kondisi koma di sebuah rumah sakit di Jerman.
Foto: AP
Tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny. Ia diduga sengaja diracun dan kini dalam kondisi koma di sebuah rumah sakit di Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny telah sadar dari koma dan kondisinya telah membaik. Navalny diduga diracuni saat akan terbang dari Siberia menuju Moskow.

Dilansir di BBC, Senin (7/9) disebutkan, dokter mengatakan Navalny telah menanggapi rangsangan verbal. Ia diterbangkan ke Jerman setelah jatuh sakit dalam penerbangan di Siberia pada Juli.

Baca Juga

Timnya mengatakan dia diracun atas perintah dari Presiden Rusia Vladimir Putin, yang menyangkal terlibat. Dokter Jerman mengatakan Navalny diracun dengan agen saraf Novichok.

Pada Senin (7/9), rumah sakit Charité di Berlin mencicit bahwa Navalny telah dilepaskan dari mesin ventilator. Rumah sakit menambahkan, masih terlalu dini untuk menilai dampak jangka panjang dari keracunan tersebut.

Sebelumnya, Pemerintah Jerman menyatakan akan membahas kemungkinan menjatuhkan sanksi kepada Rusia terkait peracunan tokoh oposisi negara tersebut, Alexei Navalny. Jerman saat ini sedang menjadi ketua Uni Eropa.

"Jika dalam beberapa hari mendatang Rusia tidak membantu mengklarifikasi apa yang terjadi, kami akan dipaksa untuk membahas respons dengan sekutu kami," kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas pada Ahad (6/9).

Menurut dia, ada beberapa indikasi yang memperlihatkan Rusia terlibat dalam aksi peracunan Navalny. Satu di antaranya adalah racun yang digunakan untuk menyerang tokoh oposisi tersebut, yakni agen saraf Novichok era Uni Soviet.

Pemerintah Rusia telah membantah rumor keterlibatan Presiden Vladimir Putin dalam kasus peracunan Navalny.

"Kami tidak bisa menanggapi tuduhan ini (keterlibatan Putin dalam peracunan Navalny) dengan serius. Begini, tuduhan yang sama sekali tidak mungkin benar dengan cara apa pun adalah kebisingan kosong. Kami tidak bermaksud untuk menganggapnya serius," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement