Senin 07 Sep 2020 15:11 WIB

IPB dan Kemenaker Tingkatkan Kualitas Petani melalui BLK

Kemenaker Kembangkan Balai Latihan Kerja (BLK)  Komunitas Pertanian.

Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria dan Menaker,  Ida Fauziah berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas petani melalui BLK.
Foto: Dok IPB University
Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria dan Menaker, Ida Fauziah berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas petani melalui BLK.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rektor IPB University, Prof Dr Arif Satria bersama Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziah berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas petani melalui balai latihan kerja. Komitmen tersebut diutarakan kedua belah pihak dalam diskusi seusai funbike IPB University dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Ahad (6/9).

“IPB University akan menyiapkan semua kebutuhan yang diperlukan, terutama menyediakan tenaga ahlinya,” jelas Prof Arif Satria seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Pada kesempatan yang sama, Prof Arif Satria menjelaskan bahwa IPB University telah berupaya meningkatkan kualitas petani di sekitar kampus melalui program kemitraan yang dilaksanakan oleh Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University. Sampai saat ini, sedikitnya sudah ada 40 petani mitra yang dibina oleh ATP IPB University. 

Melalui program pembinaan ini, petani mitra dapat menjual produknya ke pasar modern di Jabodetabek yang difasilitasi oleh ATP IPB University. Beberapa pasar yang sudah menjadi langganan yaitu Diamond Supermarket, Yogya, Total, Ranch Market, dan All Fresh market. “Tidak hanya itu, ATP IPB University juga menggandeng toko online untuk turut membantu memasarkan produk-produk yang dihasilkan,” ujarnya. 

Melihat kinerja ini, Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziah menyatakan akan ikut membantu IPB University melalui pembentukan Balai Latihan Kerja Komunitas Pertanian. “Pertanian ini sektor menjanjikan, bahkan di masa pandemi ini sektor pertanian masih menunjukkan perkembangan positif,” terangnya. 

Di masa pandemi ini, lanjut Menaker, program Kemenaker lebih berorientasi pada perluasan tenaga kerja, pelatihan bisnis dan kewirausahaan, serta perluasan akses setelah pelatihan. Seluruh kegiatan tersebut berada dalam wadah Balai Latihan Kerja (BLK) yang berada di bawah wewenang Kemenaker RI. 

“Program di BLK disinergikan dengan pelatihan dan pengembangan kewirausahaan di bidang pertanian. Bahkan beberapa peserta diberi kesempatan membuka usaha dan diberi akses ke perbankan,” terang Ida Fauziah. 

Tidak hanya soal pelatihan, upaya kerja sama yang digagas juga termasuk kerja sama sertifikasi bagi mahasiswa dan masyarakat umum. Sertifikasi ini penting guna mendukung pengembangan bisnis dan sebagai jaminan mutu terhadap produk yang dihasilkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement