Senin 07 Sep 2020 06:22 WIB

Pekerja Medis Venezuela Terima Upah dari Dana Sitaan AS

AS menyita dana milik pemerintah Venezuela yang disimpan di rekening AS

Red: Nur Aini
 Anak-anak yang mengenakan masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus baru menunggu di luar dapur umum untuk menerima makan siang paket-dan-pergi di lingkungan Petare di Caracas, Venezuela, Rabu, 15 Juli 2020, di tengah pandemi coronavirus baru.
Foto: AP/Ariana Cubillos
Anak-anak yang mengenakan masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus baru menunggu di luar dapur umum untuk menerima makan siang paket-dan-pergi di lingkungan Petare di Caracas, Venezuela, Rabu, 15 Juli 2020, di tengah pandemi coronavirus baru.

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Para pekerja medis Venezuela mulai menerima bayaran bulanan sebesar 100 dolar AS (setara Rp 1,47 juta) dengan pendanaan yang disita oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) dari pemerintahan Presiden Nicolas Maduro, kata pemimpin oposisi Venezuela, Juan Guaido.

"Mereka yang berpenghasilan 6 dan 8 dolar (Rp88.000 dan Rp118.000) per bulan, sekarang punya rekening," kata Guaido dalam pesan melalui siaran media sosial.

Baca Juga

Ia menambahkan bahwa sekitar 3.000 dokter dan perawat telah menerima dana tersebut. Tim media Guaido menyebut bahwa penerima perdana pembayaran itu adalah para pekerja medis di wilayah-wilayah yang paling parah terkena wabah Covid-19.

Program tersebut diharapkan dapat menjangkau sekitar 62.000 orang, dengan pembayaran melalui platform digital. Saat ini, Venezuela mencatatkan sebanyak 50.973 kasus Covid-19 disertai 412 kasus kematian, menurut data resmi pemerintah.

Pemerintahan Presiden Donald Trump tahun lalu menyatakan tidak mengakui pemerintahan Maduro, serta menyita dana milik Pemerintah Venezuela yang disimpan di rekening AS. Pada Agustus, Kementerian Keuangan AS menyetujui penggunaan dana beku untuk membantu petugas medis Venezuela yang bekerja di garda terdepan melawan Covid-19 agar bertahan di tengah krisis ekonomi saat ini.

Kementerian Informasi Venezuela belum memberikan komentar mengenai pembayaran tersebut. Guaido, yang oleh beberapa negara diakui sebagai presiden sah Venezuela, mengumumkan rencana pencairan dana pemerintahan Maduro di AS itu pada Mei, tetapi tidak dapat melangkah maju karena menunggu izin dari Kantor Pengendalian Aset Asing di Kementerian Keuangan AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement