Ahad 06 Sep 2020 16:08 WIB

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tambah Satu Guru Besar

Saat ini, jumlah Guru Besar di UIN Suka sebanyak 35 orang.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Pengukuhan Ibnu Burdah sebagai Guru Besar UIN Suka Yogyakarta dalam bidang ilmu kajian dunia Arab dan Islam kontemporer.
Foto: Dokumen.
Pengukuhan Ibnu Burdah sebagai Guru Besar UIN Suka Yogyakarta dalam bidang ilmu kajian dunia Arab dan Islam kontemporer.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta menambah satu Guru Besar di bidang Ilmu Kajian Dunia Arab dan Islam Kontemporer yakni Ibnu Burdah. Dikukuhkannya Ibnu Burdah sebagai Guru Besar beberapa waktu lalu, menjadikan total Guru Besar di UIN Suka sebanyak 35 orang.

Rektor UIN Suka, Al Makin mengatakan, bidang kajian tersebut dapat menjadi wawasan, terutama bagi akademisi dan perguruan tinggi di Indonesia. Sebab, Arab lebih banyak dikenal hanya dari sisi agama.

Sehingga, melalui bidang kajian yang ditekuni Ibnu Burdah, diharapkan dalam memberi kontribusi di pendidikan tinggi Indonesia. "Semoga Prof Ibnu Burdah agar tetap istiqomah menjadi peneliti yang haus akan pengetahuan," katanya.

Sementara itu, dalam pidato pengukuhannya, Ibnu menyampaikan risetnya yang berjudul 'Quo Vadis Dunia Arab Kontemporer? Gerakan Protes Politik Muslim, Covid-19, dan Arah Perubahan'. Ia mengaitkan hasil risetnya dengan situasi pandemi Covid-19 di dunia Arab.

Ia menyebut, masyarakat dan politik di dunia Arab di tengah pandemi Covid-19 saat ini mengalami perubahan seperti yang terjadi di negara lain yang juga terdampak Covid-19. Namun, ada perbedaan yakni di sisi politik Arab yang lebih lambat dalam mengadaptasi perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat saat pandemi Covid-19.

"Sistem politik di dunia Arab terlalu tua dan renta untuk masyarakat yang makin muda dan terus mengalami perubahan-perubahan yang bergerak cepat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement