Sabtu 05 Sep 2020 17:44 WIB

Petani Keluhkan Harga Daun Pisang Anjlok di Tengah Pandemi

Para petani mengeluhkan anjloknya harga daun pisang akibat pandemi Covid-19.

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com

CIPONGKOR, AYOBANDUNG.COM -- Para petani pohon pisang jenis Manggala di Kampung Cijengkol RT.2 RW.8 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) ikut terpukul pandemi Covid-19. Harga daun pisang, yang selama ini menjadi salah satu kemasan atau bungkus ramah lingkungan, anjlok.

Kampung Cijengkol, yang berbatasan dengan Kawasan barat Waduk Saguling, terkenal sebagai penghasil daun pisang yang dipasok ke pasar-pasar tradisional di Kota Bandung. Hampir seluruh warga kampung mengandalkan pendapatan dengan menggarap lahan untuk pertanian pohon pisang jenis Manggala.

Kepada Ayobandung.com yang menyambangi Kampung Cijengkol, Sabtu (5/9/2020), Fuad (37), salah seorang petani, menyebut saat ini daun pisang diharga oleh para tengkulak Rp2.500 per ponggol. Satu ponggol berisi 20 lipatan daun pisang.

"Sekarang harga masih jelek. Kalau normal satu ponggol dihargai tengkulak Rp 5.000. Sekarang Rp 2.500. Ditambah kemarau begini, (kondisi) daun kurang bagus. Hasil panen juga berkurang," ungkapnya.

Menurut Fuad, anjloknya harga daun pisang tidak lepas dari pandemi Covid-19. Pandemi ini juga sering menjadi alasan bagi tengkulak menurunkan harga pembelian dari petani.

"Kita tahunya dibeli segitu. Katanya korona, jadi dibeli murah," ucapnya

Fuad menyatakan, sudah sejak puluhan tahun lalu warga kampung Cijengkol mengandalkan penghasilannya dari komoditas daun pisang jenis Manggala. Daun pisang itu dibawa bandar ke sejumlah pasar di Kota Bandung dan bahkan Jakarta.

Dari 700 meter persegi lahan miliknya, Fuad bisa memanen 300 ponggol atau biasa disebut satu koli setiap harinya. Artinya, jika kondisi pohon bagus, ia bisa mendapatkan Rp 75 ribu per koli. 

"Sekarang musim kemarau begini daun kurang bagus. Dapat sekoli saja susah. (Pendapatan) Habis untuk biaya pupuk," ujarnya.

Kemasan Ramah Lingkungan

Lembar daun pisang Manggala merupakan salah satu alternatif bagi kemasan yang terbukti ramah lingkungan. Masyarakat menggunakannya sebagai pembungkus makanan, terutama dalam pengolahan kuliner kukus. 

"Walau sudah banyak pembungkus dari kertas dan plastik, beberapa jenis kuliner masih menggunakan daun pisang. Makanan yang dikukus memang harus daun pisang karena lebih wangi juga ke makanan," katanya. 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement