Sabtu 05 Sep 2020 10:44 WIB

Masker Valve Diragukan Kemampuannya Tangkal Covid-19

Face shield dan masker valve kian populer belakangan ini.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Reiny Dwinanda
Pemakaian face shield dan masker dengan valve belakangan menjadi populer meski efektivitasnya menangkal virus corona diragukan.
Foto: EPA
Pemakaian face shield dan masker dengan valve belakangan menjadi populer meski efektivitasnya menangkal virus corona diragukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Face Shield atau pelindung wajah dan masker yang dilengkapi peralatan bernapas seperti katup kian populer di kalangan masyarakat yang mencari perlindungan dari Covid-19. Namun, penelitian terbaru mengungkap benda semacam itu justru berkurang kemampuan perlindungannya dari Covid-19.

Para peneliti dari Florida Atlantic University menguji performa face shield dengan alat bernapas dalam menangkal aerosol seukuran droplet, seperti halnya ukuran virus corona. Ternyata, hasil penelitiannya mengagetkan.

Baca Juga

Face shield transparan cenderung lebih efektif menangkal droplet saat awal tersembur. Droplet cenderung memantul lalu tersebar tanpa mengenai pemakainya.

Akan tetapi, setelah itu, droplet dapat bergerak ke samping dan bawah face shield dengan relatif mudah lalu menyebar ke area yang luas. Bagaimana masker dengan valve?

Masker yang dilengkapi peralatan bernapas malah membuat sebagian besar droplet masuk ke dalamnya tanpa terfilter. Hasil penelitian itu diterbitkan pada 1 September dalam jurnal yang telah ditinjau sejawat Physics of Fluids.

Para peneliti melakukan kajian agar membantu publik memahami efektivitas face shield dan masker yang dilengkapi valve. Sebab, keduanya kian terkenal di kalangan masyarakat walau efektivitasnya diragukan sekalipun dibandingkan dengan masker kain biasa.

Peneliti mengingatkan pentingnya face shield karena mengurangi kelembapan dan asap ketika dipakai bersamaan dengan kacamata. Pemakaian face shield juga dianggap tak menyulikan untuk bernapas sekaligus melindungi mata dari cipratan droplet.

"Secara umum, kami dapat gambaran bahwa face shield dan masker dengan valve mungkin tidak seefektif masker reguler dalam menangkal droplet," tulis kesimpulan penelitian itu dilansir dari South China Morning Post pada Jumat (5/9).

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat sudah mengingatkan masyarakat agar tak hanya memakai face shield sebagai satu-satunya penangkal Covid-19. Masyarakat tetap perlu memakai masker sebagai perlindungan utama. CDC juga menyarankan masker yang dilengkapi valve sebaiknya tak digunakan di lingkungan wajib steril.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement