Sabtu 05 Sep 2020 08:55 WIB

Trump: AS Siap Bantu Tengahi Konflik India-China

India dan China bersengketa soal perbatasan pegunungan yang wilayah barat Himalaya.

Presiden AS Donald Trump menyebut Washington sedang berbicara dengan kedua negara mengenai apa yang AS dapat lakukan untuk membantu meredakan situasi itu.
Foto: AP/Andrew Harnik
Presiden AS Donald Trump menyebut Washington sedang berbicara dengan kedua negara mengenai apa yang AS dapat lakukan untuk membantu meredakan situasi itu.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat siap membantu menyelesaikan sengketa antara India dan China atas perbatasan pegunungan yang melintasi wilayah barat Himalaya, menurut Presiden Donald Trump pada Jumat. Trump mengatakan kepada para wartawan bahwa keadaannya "sangat tak menyenangkan," seraya mengatakan bahwa kedua negara "sedang bertikai jauh lebih kuat daripada yang banyak orang ketahui."

Kedua pihak mengerahkan kekuatan tambahan sepanjang garis batas setelah bentrokan pada Juni. Bentrokan itu menewaskan 20 tentara India dalam konfrontasi fisik jarak dekat.

Baca Juga

Kementerian pertahanan India dan China diharapkan melakukan pembicaraan di Moskow pada Jumat, kontak politik tatap muka tingkat tertinggi sejak ketegangan meletup sepanjang perbatasan pegunungan yang disengketakan pada Mei. Sumber pemerintah AS mengatakan kepada Reuters di Washington, penilaian AS adalah bahwa baik China maupun India tak berminat mendorong pertikaian itu ke titik di mana mereka akan terlibat dalam peperangan.

Trump, yang ditanya tentang pertikaian itu pada pengarahan pers di Gedung Putih, mengatakan bahwa Washington sedang berbicara dengan kedua negara mengenai apa yang AS dapat lakukan untuk membantu meredakan situasi itu.

"Kami siap membantu dengan hormat pada China dan India. Jika kami dapat melakukan sesuatu, kami akan suka terlibat dan membantu," katanya.

Trump menawarkan menengahi dua negara yang memiliki senjata nuklir itu pada masa lalu. China mengatakan bahwa tak dibutuhkan pihak ketiga untuk jadi penengah dan India juga tampak dingin dengan gagasan mediasi itu.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement