Jumat 04 Sep 2020 22:36 WIB

Ada Mossad Israel di Balik Pembunuhan John F Kennedy?

Keterlibatan Mossad Israel disebut di balik pembunuhan John F Kennedy.

Rep: Slamet Ginting/ Red: Nashih Nashrullah
Presiden AS John F. Kennedy dan isterinya Jacqueline Kennedy
Foto: EPA-EFE/Abbie Rowe/ National Park Service
Presiden AS John F. Kennedy dan isterinya Jacqueline Kennedy

REPUBLIKA.CO.ID, Pengakuan mengejutkan keluar dari mulut Moderchai Vanunu. Dia adalah mantan teknisi pada reaktor nuklir Israel di Dimona, selatan Negev. Dia juga pernah dipenjara setelah ditangkap Mossad pada 1986 karena membocorkan rahasia nuklir Dimona kepada harian Inggris Sunday Times.

Dia membocorkan soal dugaan keterlibatan Israel dalam pembunuhan Presiden John F Kennedy. Pengakuan itu dikemukakan kepada mingguan London berbahasa Arab, Al-Hayatt. Hasilnya, diterbitkan dalam suplemen harian itu bernama Al-Wassat. (Naskah ini sendiri dikutip dari Harian Republika yang tayang pada 2011).

Baca Juga

Menurutnya, Israel berada di balik pembunuhan Presiden Kennedy pada 1963. Analisisnya, karena John F Kennedy menekan David Ben Gurion, perdana menteri Israel saat itu, soal nuklir Israel.

Vanunu mengatakan, menurut sebuah indikasi yang sudah hampir pasti, Kennedy dibunuh akibat tekanan yang diberikannya kepada Ben Gurion sehubungan dengan reaktor nuklir Dimona.

Ben Gurion adalah perdana menteri (PM) pertama Israel yang menjabat pada periode 1949 hingga 1954. Ia terpilih kembali sebagai PM dari 1955 hingga 1963. Ben Gurion adalah Yahudi keturunan Polandia yang lahir pada 1886 dan pindah ke Israel pada 1906.

“Kami tidak tahu siapa yang akan tampil menjadi PM dan memutuskan untuk menggunakan senjata nuklir dalam perjuangan melawan negara-negara tetangga Arab,” kata Vanunu, yang kini tinggal di sebuah apartemen yang diawasi.

Sayangnya, berita soal pembunuhan John F Kennedy oleh peran Israel itu tidak begitu runtut. Namun yang jelas, pada Juni 1964 Levi Eshkol tampil sebagai PM menggantikan Ben Gurion. Reaktor nuklir Dimona dimulai pada 1965, tetapi perencanaannya sudah dilakukan sebelumnya.

Vanunu membocorkan soal peran Israel dalam kasus John F Kennedy pada 2005. Hanya setahun setelah dia dibebaskan dari penjara. Menurutnya, proyek nuklir Israel sudah berusia 40 tahun, dimulai secara resmi pada 1965

Setelah dibebaskan pada April 2004, Vanunu tak diperbolehkan berbicara dengan orang asing, tidak boleh bepergian ke luar negeri. Tidak jelas, bagaimana ia bisa diwawancarai media pada 2005 lalu soal kasus John F Kennedy.

Akhirnya, Mahkamah Agung Israel memutuskan Vanunu tidak boleh keluar dari Israel dan juga tidak boleh memberikan wawancara kepada media. Alasan Israel, mulut Vanunu masih bisa boco dan membeberkan perincian reaktor Dimona, termasuk otak di balik reaktor nuklir tersebut.

Secara terpisah, sebuah sumber di Israel kepada WorldNetDaily mengatakan, setelah pembunuhan John F Kennedy intelijen Israel melakukan sebuah tugas untuk memperlihatkan bagaimana Lee Harvey Oswald bisa membunuh John F Kennedy dari posisinya di lantai enam sebuah gedung yang dekat dengan iringan-iringan John F Kennedy di Kota Dallas. 

Namun, sebuah simulasi lain menunjukkan bahwa si penembak Kennedy menggunakan peralatan yang sangat canggih, dan dipasangkan pada sebuah tripod. Peralatan tembak itu juga menggunakan sinar laser pelacak sasaran yang akurat.

Sumber tersebut mengatakan, Hampir tidak mungkin bagi Oswald melakukan penembakan seperti yang dituduhkan. Selama ini cerita yang beredar soal penyebab kematian John F Kennedy adalah konspirasi di balik semua itu, yang hingga kini belum jelas juga.

Namun, juru bicara untuk PM Israel saat itu, Ariel Sharon, yang bernama Ra'anan Gissin mengatakan, komentar Vanunu justru akan membuat kredibilitas Vanunu semakin rusak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement