Jumat 04 Sep 2020 20:15 WIB

Jangan Keliru Maknai Hadis Pahala Shalat di Masjid al-Haram

Hadis tentang pahala shalat di Masjid al-Haram adalah sahih.

(Ilustrasi) Jamaah haji Indonesia menghabiskan waktu untuk beribadah di Masjidil Haram.
Foto: Republika/ Amin Madani
(Ilustrasi) Jamaah haji Indonesia menghabiskan waktu untuk beribadah di Masjidil Haram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makkah dan Madinah merupakan dua kota yang istimewa. Dalam perspektif Islam, keduanya merupakan Tanah Suci yang mulia. Di antara wujud kemuliaannya ialah amalan yang dilakukan di sana insya Allah akan diganjar pahala lebih banyak daripada tempat-tempat lain di muka bumi.

Banyak hadis Nabi Muhammad SAW yang mengisyaratkan keistimewaan kota tempat kelahiran beliau itu. Di antaranya adalah hadis yang mengabarkan, seorang mukmin bila shalat di Masjid al-Haram akan memperoleh balasan hingga 100 ribu kali lipat daripada shalat di masjid-masjid lainnya.

Baca Juga

Teks lengkap hadis itu adalah sebagai berikut.

Satu kali shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih baik daripada seribu kali shalat di masjid lain, kecuali di Masjid al-Haram. Satu kali shalat di Masjid al-Haram lebih afdal (utama) daripada 100 ribu kali shalat di masjidku ini,” demikian sabda Rasulullah SAW, seperti diriwayatkan Imam Ahmad dan Ibnu Hibban.

Ustaz Abdul Somad (UAS) dalam bukunya yang berjudul 66 Tanya Jawab Umrah (2019) menyayangkan jika hadis tersebut acapkali dipahami secara keliru. Seolah-olah, orang Islam cukuplah menyempatkan diri untuk shalat di Masjid al-Haram, untuk kemudian "tidak perlu" lagi shalat begitu kembali ke Tanah Air hingga akhir hayatnya.

Di satu sisi, lanjut UAS, hadis di atas termasuk sahih. Akan tetapi, di sisi lain, janganlah perkataan Rasulullah SAW itu dimaknai secara literal belaka, melainkan ungkapan.

“Tidak boleh terlintas di pikiran kita bahwa shalat satu hari di Masjid al-Haram sudah cukup sehingga tidak perlu lagi shalat selama 100 ribu tahun. Makna ungkapan 'sama dengan' (dalam hadis tersebut --Red) adalah balasan pahalanya,” ujar alumnus Universitas al-Azhar Kairo itu.

Dengan demikian, hadis tentang pahala shalat di Masjid al-Haram lebih sebagai motivasi untuk seorang Muslim agar selalu mencintai Tanah Suci. Dengan hadis tersebut, Muslimin diimbau untuk memiliki tekad agar suatu hari bisa beribadah di sana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement