Kamis 03 Sep 2020 22:39 WIB

Mengunjungi Masjid Jumat dan Masjid Quba

Masjid pertama tempat dilaksanakannya sholat Jumat oleh Rasulullah SAW.

Burung merpati beterbangan di sekitar Masjid Quba, Madinah, Arab Saudi
Foto: Ismar Patrizki/Antara
Burung merpati beterbangan di sekitar Masjid Quba, Madinah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kota Madinah Al Munawarah dikenal sebagai kota Nabi karena Rasulullah SAW pernah berdakwah selama 10 tahun di sana. Kemudian saat wafat, beliau pun dimakamkan di sana.

Selain Masjid Nabawi, yang menjadi ikon tempat suci di kota ini, masih ada banyak masjid bersejarah yang bisa dikunjungi selama di kota Madinah. Salah satunya adalah Masjid Jumat. Masjid sederhana yang letaknya tidak jauh dari Masjid Quba itu, menjadi daya tarik sendiri bagi jamaah haji asal Indonesia.

Masjid Jumat, merupakan masjid pertama tempat dilaksanakannya shalat Jumat oleh Rasulullah SAW, setelah hijrah ke Madinah bersama kaum muhajirin. Masjid itu sampai kini masih terpelihara dengan baik. Akan tetapi, jamaah haji yang berkunjung ke sana hanya bisa berdoa di luar pintu. Ini karena masjid tersebut hanya dibuka pada waktu-waktu shalat saja.

''Masjid Jumat ini merupakan masjid pertama yang digunakan oleh Rasulullah untuk shalat Jumat di Madinah. Maka setiap ke Madinah, saya mengajak jamaah ke masjid yang sangat bersejarah ini sebagai tempat pertama kali Rasul bersama dengan kaum muhajirin dari Makkah melaksanakan shalat Jumat,'' ujar H Bakri, Pimpinan Rombongan Jamaah Haji dari Cipondoh, Tangerang, Banten, kala itu.

 

Ia mengaku sangat bangga dan bersyukur dapat membawa rombongan untuk menjejaki tempat-tempat bersejarah di kota Madinah. Langkah tersebut tak lain untuk memberikan pencerahaan kepada umat Islam agar kembali mengingat perjalanan dan perjuangan yang dilakukan Rasulullah Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam.

Meski sudah mengalami renovasi dan perbaikan, Bakri sangat gembira karena masih ada perhatian yang besar dari pemerintah Arab Saudi untuk menjaga dan mengabadikan bukti-bukti sejarah perjuangan Nabi SAW. Ungkapan serupa juga disampaikan jamaah haji lainnya, Heri Purnomo, yang sangat bersyukur bisa sampai di masjid yang mengiringi perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW ketika tiba di Madinah. ''Mudah-mudahan sejarah Nabi seperti ini jangan hilang dan ditutup-tutupi."

"Alhamdulillah, bagus sekali, senang sekali bisa ke sini. Subhanallah, saya bangga dengan perjuangan Nabi Muhammad,'' ujarnya, kala itu.

Bakri dan rombongannya yang berjumlah sekitar 200 orang, kemudian berfoto di depan Masjid Jumat dan mengumandang kan takbir, untuk selanjutnya melanjutkan perjalanannya ke Masjid Quba.

Masjid Quba adalah masjid pertama yang di bangun oleh Rasulullah SAW tahun pertama Hijriyah atau 622 Masehi di Quba. Masjid ini terletak sekitar lima kilometer di sebelah tenggara kota Madinah. Pada waktu mendirikan Masjid Quba, Nabi Muhammad SAW menunjukkan suri teladan dan kerja samanya. Beliau turut mengangkat batu, sehingga tampak pada wajahnya bekas-bekas keletihan tanda habis bekerja berat.

Rasulullah SAW juga yang pertama kali meletakkan batu di mihrab kemudian disusul berturut-turut sahabat-sahabat beliau, Abu Bakar, Umar, dan Usman. Siapakah yang dapat menyangka bahwa urusan peletakan batu kiblat ini ada hubungannya kemudian dengan sejarah pengangkatan khulafaur rasyidin. Masjid yang memiliki daya tampung hingga 20 ribu jamaah ini telah beberapa kali mengalami renovasi. Khalifah Umar bin Abdul Aziz adalah orang pertama yang membangun menara masjid ini.

 

*Artikel ini telah dimuat di Harian Republika, Senin, 17 Nopember 2008

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement