Kamis 03 Sep 2020 20:49 WIB

Terus Melonjak, Positif Covid-19 di Depok Bertambah 45 Orang

Saat ini, jumlah total pasien positif Covid-19 di Depok menjadi 2.338 orang.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Gerald Herbert
Pengecekan pasien dengan metode polymerase chain reaction atau PCR (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Depok terus melonjak. Menurut laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPPC) Kota Depok, Kamis (3/9), pasien terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah sebanyak 45 orang.

Saat ini, jumlah total pasien positif di Depok menjadi 2.338 orang. Untuk pasien positif yang meninggal dunia bertambah satu orang lagi, jadi jumlah total keseluruhan pasien yang meninggal dunia menjadi 80 orang.

Untuk jumlah pasien terkonfirmasi positif yang sembuh bertambah cukup banyak yakni 58 orang. Total pasien sembuh menjadi 1.641 orang.  

"Masih terus terjadi penambahan kasus positif Covid-19, bertambah 45 orang. Tapi, alhamdulillah pasien sembuh juga bertambah. Ada sebanyak 58 orang sembuh," ujar Jubir GTPPC Kota Depok Dadang Wihana.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan Kota Depok menyumbang tertinggi kasus positif di Provinsi Jawa Barat. Ia mendetailkan, per 2 September, Kota Depok menyumbang kasus sebesar 1.764, kemudian disusul Kota Bekasi sebesar 1.626, dan Kabupaten Bekasi sebesar 1.105.

Jumlah kasus akumulatif di Provinsi Jawa Barat sendiri tercatat sebanyak 11.481 kasus dengan kasus aktif sebesar 42,38 persen atau 4.866 kasus. Sedangkan kasus sembuh sebanyak 6.339 atau 55,21 persen dan kasus meninggal sebanyak 276 atau 2,4 persen.

“Dengan angka tersebut kasus aktif di Jawa Barat masih termasuk tinggi, lebih tinggi dari persentase kasus aktif nasional yaitu 24,1 persen. Sedangkan kasus sembuh di Jawa Barat masih berada di bawah angka nasional yaitu 71,6 persen,” jelas Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Kamis (3/9).

Wiku menyebut terdapat 13 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat yang masuk dalam kategori daerah risiko rendah, 10 kabupaten/kota dengan risiko sedang, dan empat kabupaten/kota risiko tinggi. Sementara, jumlah kematian akumulatif terbanyak juga tercatat ada di Kota Depok yakni sebanyak 51 kasus, Kabupaten Bekasi 33 kasus, Kota Bekasi 29, dan Kota Bogor 25 kasus.

“Kami mohon agar Pemprov Jabar dapat terus menekan kasus aktif menjadi minimal sama dengan kasus aktif nasional yaitu 24,1 persen dan meningkatkan kesembuhan yang minimal sama kesembuhan nasional yaitu 71,6 persen, serta mempertahankan atau menurunkan persentase kasus meninggal tetap rendah,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement