Kamis 03 Sep 2020 20:20 WIB

Fajar/Rian Akui Penampilannya Masih Banyak Kekurangan

Fajar/Rian jadikan ajang simulasi sebagai pemanasan sebelum Piala Thomas.

Ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kiri) danMuhammad Rian Ardianto .
Foto: Aditya Pradana Putra/Antara
Ganda putra Indonesia Fajar Alfian (kiri) danMuhammad Rian Ardianto .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengalahkan pasangan peringkat dua dunia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dalam Simulasi Piala Thomas 2020. Meski menang, Fajar/Rian mengakui penampilannya masih banyak kekurangan.

Pada laga Kamis (3/9) sore tadi di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur, Fajar/Rian yang merupakan wakil tim Rajawali menumbangkan Ahsan/Hendra dari tim Banteng dengan 22-24, 21-15, 27-25.

Baca Juga

"Pada gim pertama, sebetulnya kami sempat unggul, tapi ternyata masih bisa tersusul oleh lawan. Kami akui, permainan kami masih banyak kurangnya. Kami main terburu-buru, kurang tenang," kata Rian setelah pertandingan.

Pada gim kedua, Fajar/Rian bangkit dan perlahan-lahan mengumpulkan poin hingga bisa membalikkan keadaan untuk merebut gim ini dengan 21-15.

"Kondisi kami di pertandingan sore ini memang sudah menurun. Tapi sebetulnya lawan juga sudah lelah. Kami hanya mencoba bermain maksimal saja. Lagi pula, kami sudah sering ketemu mereka, jadi sudah tahu kelebihan dan kekurangannya," kata Fajar.

Pada gim penentu, pertandingan berjalan semakin ketat. Fajar/Rian dan Ahsan/Hendra pun sama-sama kuat. Kedua pasangan terus mengeluarkan seluruh kemampuan meskipun sudah kelelahan.

Menginjak menit ke-48, ketangkasan Fajar/Rian mengakhiri perebutan poin yang panjang dengan kedudukan akhir 27-25.

"Sebetulnya kami ingin lebih maksimal lagi, tapi sepertinya penampilan kami belum bisa dibilang balik seratus persen, mungkin baru sekitar 70-80 persen. Simulasi ini kami jadikan sebagai ajang pemanasan saja. Semoga permainan kami bisa kembali membaik saat Piala Thomas nanti," kata Fajar.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement