Kamis 03 Sep 2020 13:32 WIB

Kesedihan Anak-Anak Kehilangan Chadwick Boseman

Chadwick Boseman membuat percaya bahwa anak kulit hitam bisa menjadi pahlawan super.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Kian Westbrook berfoto bersama figur aksi Black Panther dan pahlawan super lain.
Foto: King Westbrook/Twitter.
Kian Westbrook berfoto bersama figur aksi Black Panther dan pahlawan super lain.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sejak berita kematian aktor Chadwick Boseman tersebar, sebagian orang tua mendapatkan pertanyaan rumit dan memilukan dari anak-anaknya tentang sang bintang Black Panther. King Westbrook misalnya, mengatakan putranya yang berusia tujuh tahun, Kian Westbrook, sangat terpukul atas kematian Boseman.

Westbrook kesulitan menyampaikan kabar kematian idola putranya itu. "Chadwick adalah pahlawannya. Black Panther penting baginya karena Kian suka melihat pahlawan super yang mirip dengannya," kata Westbrook dilansir di nbcnews.com, Rabu (3/9).

Westbrook mengatakan anaknya mengetahui Black Panther adalah fiksi. Namun, Boseman membuat Kian percaya bahwa anak laki-laki kulit hitam bisa tumbuh dan menjadi pahlawan super.

Westbrook berbagi foto di Twitter yang menunjukkan upacara peringatan yang dipentaskan Kian dan figur aksi Black Panther dan mainan Marvel lainnya. Lebih dari 619 ribu orang menyukai unggahan itu.

Westbrook bukan satu-satunya orang tua yang anak-anaknya mengenang Boseman, yang juga memerankan karakter sejarah kulit hitam seperti Supreme Court Justice Thurgood Marshall dan pemain bisbol Jakie Robinson.

Rachel Garlinghouse yang mengadopsi dan membesarkan anak-anak berkulit hitam baru-baru ini mengunggah foto yang dibuat putrinya di Instagram dengan akun White Sugar Brown Sugar. Gambar yang dibuat putrinya itu dipasang di pintu kamar tidur sebagai penghormatan pada Boseman.

"Memiliki pahlawan super yang terlihat seperti mereka, sangat penting," ujar Garlinghouse.

Anthony Mobley dari Melbourne, Florida, menyaksikan film Black Panther pada hari perilisannya bersama putranya, James. Mobley ingat kegembiraan putranya tentang pahlawan super kulit hitam. Bahkan sepekan setelah itu, dia dan putranya kembali menonton film itu lagi.

"Saya sedih dengan kepergiannya, tidak dapat dihindari bahwa dia akan menjadi pahlawan dengan haknya sendiri," kata Mobley.

Seorang psikolog pendidikan berlisensi dan konselor bimbingan, Reena Patel, mengatakan, anaknya yang berusia enam tahun mengganti piyama dan topeng Black Panther sebagai cara untuk mengatasi berita sedih. "Bagi anak-anak kita, ini adalah kehilangan seseorang yang menunjukkan kepada kita segala sesuatu mungkin, dan seseorang yang mungkin terlihat seperti mereka," ujar Patel.

Patel mengatakan normal bagi anak-anak mengalami dan segera mengatasi kesedihan mereka. Meskipun, kehilangan selebritas yang berhubungan dengan mereka, mungkin merupakan pengalaman langka bagi anak-anak. Karena itu, penting bagi orang tua menganggap berita itu sebagai kehilangan, memvalidasi, dan berempati dengan anak-anaknya.

Menurut dia, bisa saja anak-anak ingin mengeluarkan patung-patung Black Panther mereka dan lebih sering bermain dengannya atau mengubur mainan mereka sebagai penutup. "Ini tidak apa-apa. Biarkan mereka melakukan apa yang mereka rasa benar," kata Patel.

Kondisi ini, kata Patel, adalah tentang berada di samping anak-anak dan membiarkan mereka memproses perasaannya dengan cara yang dirasa paling nyaman. Tunjukkan empati dengan membayangkan seperti apa jadinya jika Anda seusia mereka dan kehilangan pahlawan super favorit.

Gunakan pernyataan, seperti "Ini pasti sulit" dan "Saya melihatmu tampak sedih, dan tidak apa-apa". Jika mereka menangis atau respons emosional hal ini karena mereka masih menyatakan kesedihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement