Rabu 02 Sep 2020 17:56 WIB

Ini Pesan Risma untuk Calon Penerusnya

Risma berpesan agar menjadika Surabaya kota yang bisa menyejahterakan warganya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Foto: ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menghadiri perkenalan pasangan Eri Cahyadi-Armuji di Taman Harmoni Surabaya, Rabu (2/9) sore. Risma menghadiri perkenalan tersebut sebagai ketua DPP PDI Perjuangan bidang kebudayaan. Risma menitipkan pesan agar Eri dan Armuji terus membawa Surabaya menjadi kota yang bisa menyejahterakan warganya.

“Itulah cita-cita kemerdekaan dan Pancasila. Yakni, diwujudkan negara yang adil, makmur, sejahtera dan sentosa,” ujar Risma.

Baca Juga

Risma menjelaskan, Taman Harmoni adalah salah satu taman di Surabaya yang menjadi gambaran kesuksesannya. Taman tersebut dulunya merupakan tempat pembuangan akhir sampah, yang disulap menjadi taman hutan kota yang sangat luas lengkap dengan ratusan jenis tanaman. Risma menyampaikan, keberhasilan Surabaya selama ini tidak lepas dari kebersamaan yang terjalin dengan banyak pihak.

Risma juga mengungkapkan program yang diklaim menjadi keberhasilan Pemkot Surabaya. Dimana Pemkot dapat memberikan pendidikan maupun kesehatan gratis, termasuk memberikan tambahan makanan untuk anak yatim, penderita sakit, maupun lanjut usia. Di Surabaya juga terdapat 500 lebih taman dan 500 lebih fasilitas olahraga yang dapat dimanfaatkan gratis, termasuk layanan internet gratis yang menjadi penunjangnya.

 

Selain itu, kata Risma, dalam bidang penghargaan, Surabaya rata-rata meraih 70 hingga 80 penghargaan tingkat nasional per tahun. Kemudian 5 hingga 10 penghargaan tingkat internasional per tahun. “Bukan penghargaannya yang penting, tapi tujuannya bagaimana membangun Kota Surabaya,” ujar Risma.

Risma berharap keberhasilan yang dipaparkannya, bisa diteruskan oleh pemimpin penerusnya, dengan mengedepankan rasa kebersamaan. Menurutnya, kalau tidak ada kebersamaan banyak pihak, maka mustahil membangun Surabaya seperti selama ini.

“Kami selalu bergandengan dengan tokoh agama, alim ulama, tokoh masyarakat, kader lingkungan, TNI, Polri dan banyak pihak lainnya,” kata Risma.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement