Rabu 02 Sep 2020 17:20 WIB

26 Dokter di Malang Raya Terpapar Covid-19

Dokter yang terpapar Covid-19, tak semuanya bekerja di rumah sakit.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Teguh Firmansyah
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang Raya melaporkan sebanyak 26 dokter telah terpapar Covid-19. Angka ini terekap dari Maret sampai Agustus 2020.

Dari 26 kasus, 11 dokter di antaranya terpapar sejak Maret sampai Juli lalu. Sementara 15 dokter lainnya dilaporkan terkena virus Corona pada Agustus 2020. Jumlah ini belum termasuk tenaga kesehatan lainnya seperti perawat dan sebagainya.

Baca Juga

"Kalau kita lihat trennya seperti ini, cukup tinggi pada Agustus," kata Ketua IDI Malang Raya, Djoko Heri saat dihubungi wartawan.

Dari 15 dokter yang terpapar Covid-19 di Agustus, tiga orang meninggal, empat orang dalam perawatan, sedangkan delapan orang lainnya isolasi mandiri. Dokter yang masih dalam perawatan tersebar di sejumlah rumah sakit di Malang Raya. Malang Raya terdiri atas Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Djoko mengatakan, dokter yang terpapar Covid-19 tidak hanya yang bekerja di rumah sakit. Beberapa ada yang membuka praktik secara pribadi, bekerja di klinik, laboratorium dan lain-lain. "Jadi dokter di laboratorium bisa terpapar, padahal sudah pakai APD lengkap. Ini karena mungkin ada keluarga pasien yang mengantar untuk diambil darahnya atau lainnya, itu bisa menularkan," ucapnya.

Ia mengkhawatirkan ketika kasus Covid-19 di masyarakat terus meningkat. Joko takut pertahanan rumah sakit bisa hancur sehingga kapasitas perawatan melebihi batasannya. Situasi ini bisa berpotensi jumlah tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 semakin banyak.

Djoko berharap, para tenaga kesehatan terutama dokter bisa berhati-hati dalam memeriksa pasien. Harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap sesuai level masing-masing. "Kalau untuk rumah sakit, sudah ada protokol yang memang sudah banyak guideline atau petunjuk pelaksanaan tentang penanganan Covid-19 di rumah sakit," ungkapnya.

Djoko juga mengimbau masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan setidaknya empat hal. Pertama, selalu memakai masker dengan baik dan benar. Tidak menggunakan masker di bawah hidung atau membukanya ketika berbicara.

Kedua, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Bisa pula memakai hand sanitizer apabila tidak memungkinkan cuci tangan. Tetap menjaga jarak minimal 1,5 sampai dua meter dengan orang lain dan tidak berkerumun.  "Malam saat kita keluar saja, kita lihat di beberapa tempat, di tempat kumpul, remaja itu, masih banyak berkumpul dan tidak memakai masker. Itu penularan akan semakin banyak," jelasnya.

Saat ini jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Malang sendiri telah mencapai 1.317 orang, Rabu (2/9). Kabupaten Malang sebanyak 771 kasus sedangkan Kota Batu sekitar 293 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement