Rabu 02 Sep 2020 08:40 WIB

Arab Saudi-AS Bahas Negosiasi Perdamaian Israel-Palestina

Putra Mahkota Arab Saudi bertemu penasihat Gedung Putih bahas Israel-Palestina

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
 Warga Palestina mengibarkan bendera selama protes di Tepi Barat, di desa Yatta, dekat Hebron, 21 Agustus 2020. Warga Palestina memprotes perjanjian perdamaian untuk membangun hubungan diplomatik antara Israel dan Uni Emirat Arab.
Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
Warga Palestina mengibarkan bendera selama protes di Tepi Barat, di desa Yatta, dekat Hebron, 21 Agustus 2020. Warga Palestina memprotes perjanjian perdamaian untuk membangun hubungan diplomatik antara Israel dan Uni Emirat Arab.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) bertemu penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner di Riyadh pada Selasa (1/9). Mereka membahas beberapa isu kawasan, termasuk Israel-Palestina.

Menurut laporan Saudi Press Agency (SPA), Kushner dan Pangeran MBS terlebih dulu membicarakan tentang kerja sama bilateral. Mereka membahas pentingnya memperkuat kemitraan di segala bidang.

Baca Juga

"Mereka juga membahas prospek proses perdamaian di kawasan serta kebutuhan untuk melanjutkan negosiasi antara pihak Palestina dan Israel untuk mencapai perdamaian yang adil dan abadi," kata SPA, dikutip laman Al Arabiya pada Rabu (2/9).

Sebelum ke Arab Saudi, Kushner terlebih dulu mengunjungi Israel, Bahrain, dan Uni Emirat Arab (UEA). Kushner adalah tokoh yang berperan penting dalam proses normalisasi hubungan diplomatik Israel dengan UEA. Dia mengatakan akan terus mengupayakan perdamaian negara-negara Arab dan Muslim dengan Israel.

Saat berada di Israel pada akhir pekan lalu, Kushner mengungkapkan empat tahun lalu mertuanya, yakni Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, memberinya tugas untuk mengupayakan terciptanya perdamaian di Timur Tengah. Dia mengaku telah bekerja sepenuh hati dan memberikan semua upayanya untuk mewujudkan hal tersebut.

"Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Tapi Abraham Accords (kesepakatan normalisasi Israel-UEA) adalah langkah maju yang besar," kata Kushner dikutip laman Times of Israel.

Kushner mengatakan sebagai seorang cucu dari dua orang yang selamat dari Holocaust (pembantaian Yahudi era Perang Dunia II), berperan dalam pembuatan kesepakatan normalisasi merupakan hal berarti baginya. "Kami akan terus mengejar perdamaian antara Israel, tanah air alkitabiah orang-orang Yahudi, dan tetangga Arab serta Muslimnya, dan saya tidak pernah lebih berharap tentang perdamaian," ucapnya.

Israel dan UEA berhasil mencapai kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik pada 13 Agustus lalu. Hal tersebut tercapai dengan bantuan mediasi AS. Itu merupakan kesepakatan damai pertama Israel dengan negara Arab dalam 26 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement