Rabu 02 Sep 2020 04:04 WIB

Mahasiswa Muhammadiyah Bagikan Masker Saat KKN

Tingkat kesadaran masyarakat dalam menggunakan masker masih rendah.

Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) Sakti Alamsyah dan Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi melepas KKN tematik secara daring, Senin (27/7) lalu
Foto: riga nurul iman
Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) Sakti Alamsyah dan Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi melepas KKN tematik secara daring, Senin (27/7) lalu

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sejumlah mahasiswa yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) tematik dari Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Jawa Barat, menyebar masker kepada masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona jenis baru itu.

"Dalam melaksanakan KKN ini kami sengaja melakukan aksi kepedulian untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan cara membagikan masker kain kepada masyarakat, pengguna jalan maupun warga yang sedang berolahraga di Lapangan Merdeka, Kota Sukabumi," kata salah seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi yang sedang menjalani KKN Dikdik Maulana Suparman di Sukabumi, Selasa (1/9).

Menurutnya, KKN berbasis problem solving ini untuk mengetahui masalah yang terjadi di masyarakat terkait terus bertambahnya jumlah warga Kota Sukabumi yang terkonfirmasi Covid-19, ternyata yang menjadi masalah adalah tingkat kesadaran dalam menggunakan masker masih rendah.

"Ini terbukti masih banyaknya warga yang beraktivitas di luar rumah tidak menggunakan masker, padalah pemerintah dan instansi lainnya terus berupaya melakukan pencegahan, namun sayang masih ada warga yang kurang peduli dan tidak sadar pentingnya menerapakan protokol kesehatan selama beraktivitas di luar rumah," katanya.

Tidak sebatas memberikan masker secara gratis, mereka juga melakukan edukasi kepada masyarakat tentang cara pencegahan Covid-19, khususnya agar disiplin menggunakan masker di luar rumah, tetap menjaga jarak dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Kami juga membagikan hand sanitizer, karena dengan menjalankan protokol kesehatan bisa meminimalkan risiko tertular dan penularan. Edukasi seperti ini penting dilakukan agar masyarakat terbiasa disiplin," ujarnya.

Dikdik mengatakan pencegahan Covid-19 harus dilakukan secara bersama-sama, tidak bisa sepihak saja. "Jangan sampai menyesal setelah dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 dan ada orang tersayangnya ikut menjadi korban, sebab jika tertular virus ini taruhannya adalah nyawa," katanya.

 

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement