Selasa 01 Sep 2020 20:55 WIB

Legislator: Hadirkan Rasa Aman Bagi Dokter Tangani Covid-19

Legislator meminta pemerintah hadirkan rasa aman bagi dokter tangani Covid-19

Petugas PPSU Bukit Duri menyelesaikan pembuatan mural terkait tenaga kesehatan yang berjuang ditengan pandemi virus Corona di Bukit Duri, Jakarta.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas PPSU Bukit Duri menyelesaikan pembuatan mural terkait tenaga kesehatan yang berjuang ditengan pandemi virus Corona di Bukit Duri, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PPP Anas Thahir mengingatkan pemerintah untuk harus menghadirkan rasa aman bagi dokter yang bertugas menangani Covid-19. Menurutnya, rasa aman itu dapat dihadirkan dengan berbagai kebijakan yang mendukung para dokter dalam menangani Covid-19.

"Dokter dalam bekerja menangani Covid-19 harus merasa aman dari ancaman Covid-19, rasa aman itu juga harus dilindungi dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang pasti dan konsisten," katanya.

Baca Juga

Menurut Anas jangan sampai para dokter yang bekerja di garda terdepan dalam menangani Covid-19 malah justru keselamatan nyawanya terancam. Satu-satunya harapan kita dalam menangani Covid-19 menurut Anas adalah dokter, baik itu dokter spesialis maupun tenaga kesehatan lainnya yang terlibat dalam penanganan garda terdepan.

"Saya tidak henti-hentinya mengingatkan pemerintah untuk lebih serius dan fokus menangani Covid-19," ujarnya.

Anas menjelaskan jumlah dokter Indonesia terendah kedua di Asia Tenggara, yaitu sebesar 0,4 dokter per 1.000 penduduk. Hal itu artinya, Anas melanjutkan Indonesia hanya memiliki 4 dokter untuk melayani 10.000 penduduk Indonesia. Jumlah tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Singapura yang memiliki 2 dokter melayani 1.000 penduduknya.

"Perlu terobosan pemerintah untuk menutupi kekurangan dokter tersebut," ucapnya.

Kemudian, lanjut dial laporan tiga hari terakhir kasus Covid-19 telah mencapai rekor tertinggi, terhitung dari 29 Agustus terkonfirmasi di atas 3.000 pasien positif kasus harian. "Ini menunjukkan pandemik Covid-19 belum berakhir dan justru mengkhawatirkan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement