Selasa 01 Sep 2020 19:00 WIB

Camat dan Lurah Diperintahkan Genjot Kampung Siaga Covid-19

Camat dan lurah di Depok juga harus optimalkan aplikasi Pusat Informasi Covid-19.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Seorang warga dengan masker di wajahnya melintas di dekat mural kampanye pencegahan penyebaran COVID-19 di Depok, Jawa Barat, Kamis (13/8/2020). Pemerintah melalui instansi terkait terus mendorong penegakan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 guna meningkatkan kepatuhan masyarakat mengenakan masker dalam beraktivitas karena masih tingginya angka kasus COVID-19 secara nasional.
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
Seorang warga dengan masker di wajahnya melintas di dekat mural kampanye pencegahan penyebaran COVID-19 di Depok, Jawa Barat, Kamis (13/8/2020). Pemerintah melalui instansi terkait terus mendorong penegakan Inpres Nomor 6 Tahun 2020 guna meningkatkan kepatuhan masyarakat mengenakan masker dalam beraktivitas karena masih tingginya angka kasus COVID-19 secara nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan (PP) Covid-19 Kota Depok menginstruksikan para camat dan lurah agar dapat semakin memaksimalkan peran Kampung Siaga Covid-19. Hal tersebut berkaitan dengan penerapan kebijakan Pembatasan Aktivitas Warga (PAW) selama tiga hari, mulai 31 Agustus hingga 2 September 2020.

Wakil Ketua I Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dudi Mi’raz mengatakan, pihaknya ingin Kampung Siaga Covid-19 di 11 kecamatan bisa membantu pemerintah dalam melakukan pendataan tempat kerja masyarakat. Selain itu, juga melakukan pengawasan keluar masuk tamu yang datang ke rumah warga agar menerapkan protokol kesehatan.

"Kami meminta camat dan lurah untuk kembali mengoptimalkan Kampung Siaga Covid-19. Lalu ikut menjalankan kebijakan yang telah dibuat terkait PAW tiga hari ke depan," ujar Dudi dalam siaran persnya, Selasa (1/9).

Menurut Dudi, para camat dan lurah juga harus bisa mengoptimalkan aplikasi Pusat Informasi Covid 19 Kota Depok (Picodep) dan Kampung Siaga Covid (KSC). Ini agar dapat mempercepat penyampaian informasi kepada masyarakat.

"Aplikasi ini harus terus disosialisasikan sampai ke tingkat paling rendah. Keinginannya agar partisipasi yang dilakukan bersama bisa menyukseskan dan mempercepat segala informasi sampai ke tingkat RW," jelas Dudi.

Dudi menambahkan, dalam melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dibutuhkan kerja sama semua pihak, yakni dengan melakukan sosialisasi secara masif tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), mencuci tangan, menjaga jarak, dan menggunakan masker. "Harapan kami secara gotong royong bersama masyarakat bisa melakukan pencegahan Covid-19 di wilayah."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement