Selasa 01 Sep 2020 17:55 WIB

Kemendagri: KTP WNI di Markas ISIS Palsu

Kemendagri memastikan KTP WNI yang ada di Markas ISIS Palsu.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bayu Hermawan
Gerakan ISIS (ilustrasi)
Foto: VOA
Gerakan ISIS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri)  Zudan Arif Fakrulloh menegaskan, kartu tanda penduduk (KTP) yang ditemukan dalam video penggerebekan markas ISIS di Yaman, adalah palsu. Sebab, nomor induk kependudukan (NIK) dalam KTP tersebut tak terdaftar atas nama yang tertera dalam video.

"NIK yang dipakai oleh KTP yang berangkat ke sana itu tidak terdaftar di database kependudukan," ujar Zudan di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/9).

Baca Juga

Berdasarkan penelusuran pihaknya, NIK tersebut telah dimiliki oleh Ridho Rahman Munanto. Ia beralamat di Sidoarjo dan kini bertempat tinggal di Nganjuk, Jawa Timur. Berbeda dengan yang ada dalam video yang beredar, di mana KTP tersebut tertulis nama Syamsul Hadi Anwar. Warga Japan Raya Jalan Basket blok NN 15, RT 1 RW 12, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. 

"Kita sudah tugaskan Dukcapil Mojokerto untuk mendatangi rumah penduduk di alamat itu (KTP dalam video), ternyata alamat itu tidak sesuai dengan nama yang bersangkutan, rumah itu sudah kosong," katanya.

 

Ditambahkannya, NIK yang kini menjadi milik Ridho telah dibuatkan KTP nya pada 2006. Sehingga pihaknya memastikan sekali lagi bahwa KTP yang ditemukan di Yaman palsu. "Kalau dulu kan berlakunya lima tahun, sedangkan atas nama Ridho itu sudah dibuat sejak tahun 2006, jadi NIK itu sudah dibuat sejak 2006," ucap.

Sebelumnya, beredar video penggerebekan markas ISIS di Yaman beredar di media sosial (medsos). Empat video terpantau diunggah akun Twitter FJ @Natsecjeff. Dalam video itu tampat militan Houthi menemukan sebuah KTP Warga Negara Indonesia (WNI) tepatnya Mojokerto, Jawa Timur. 

Juga telihat uang rupiah pecahan Rp 10 ribu, Rp 5 ribu, dan Rp 2 ribu yang ditemukan saat markas ISIS di Yaman itu. Di dalam KTP WNA itu tertulis nama SHA dengan alamat Japan Raya Jalan Basket RT 01 RW 12, Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement