Selasa 01 Sep 2020 17:21 WIB

Penjualan Ponsel di Batam Anjlok Sejak Pandemi

Pedagang di Batam juga kesulitan mendapatkan ponsel second dari Singapura.

Pedagang ponsel. Penjualan ponsel bekas di Batam lesu sejak pandemi Covid-19.
Foto: Prayogi/Republika
Pedagang ponsel. Penjualan ponsel bekas di Batam lesu sejak pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Penjualan telepon seluler di Kota Batam Kepulauan Riau anjlok saat pandemi Covid-19. Merosotnya daya beli atau kemampuan warga untuk membeli gawai diperkirakan menjadi penyebabnya.

"Sekarang paling laku satu-dua saja dalam sehari. Kalau dulu ramai, puluhan unit laku satu hari," kata pedagang pusat ponsel di Batam Lucky Plaza, Erni, Selasa.

Baca Juga

Menurut Erni, masyarakat lebih mengutamakan kebutuhan pokok saat pandemi. Selain itu, anjloknya kunjungan wisatawan domestik akibat pandemi Covid-19 ke Batam juga turut andil dalam merosotnya penjualan ponsel.

"Karena dulu itu orang-orang termasuk pejabat daerah lain datang ke Batam, pulangnya bawa ponsel untuk keluarganya. Sekarang sudah tidak ada lagi rapat-rapat di Batam," kata dia.

Pedagang lainnya, Rudi, menyatakan bahwa kebijakan belajar dari rumah menggunakan teknologi informasi juga tidak merangsang masyarakat untuk membeli gawai.

"Masyarakat sekarang susah, mereka cari yang second juga susah, enggak ada barangnya," kata dia.

Sebagian masyarakat Batam menggemari ponsel tangan kedua dari Singapura. Namun, sejak pandemi pedagang tidak lagi mendapatkan gawai dari Singapura menyusul kebijakan pembatasan pelayaran antarnegara.

"Mudah-mudahan pandemi segera usai, karena kami sekarang susah. Untuk menutup biaya sewa saja susah," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement